Amran juga melaporkan bahwa serapan beras di bulan April 2025 telah melebihi 1 juta ton. Ini merupakan pencapaian signifikan, mengingat dalam periode 10 sampai 5 tahun terakhir, rata-rata serapan beras hanya sekitar 1,2 juta ton.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, pada siang hari Rabu (30/4/2025) guna memberikan pembaruan mengenai keadaan stok pangan di dalam negeri. Amran menyatakan bahwa jumlah beras mengalami peningkatan menjadi hampir 3,4 juta ton per Selasa (29/4/2025) malam, yang merupakan angka tertinggi dalam dua dekade terakhir.
"Jika tidak ada masalah di masa mendatang, dalam waktu 20 hari maksimal kita bisa mencapai 4 juta ton untuk stok beras," jelasnya.
Amran juga melaporkan bahwa serapan beras di bulan April 2025 telah melebihi 1 juta ton. Ini merupakan pencapaian signifikan, mengingat dalam periode 10 sampai 5 tahun terakhir, rata-rata serapan beras hanya sekitar 1,2 juta ton.
"Alhamdulillah, Januari sampai dengan April itu mencapai 1,7 juta ton," tuturnya.
Sedangkan Mei 2025 tercatat sebagai puncak panen. Hal ini tampak dari produksi jagung yang cukup baik.
"Kemudan ada yang menarik. Sesuai data USDA, United State Departement of Agliculture bahwa produksi beras Indonesia diprediksi34,6 juta ton dari semula 30 juta ton. Ini (prediksi) dari Amerika," jelasnya.
Kenaikan tersebut, artinya ada kesesuaian data dari USDA dan Badan Pusat Statistik, di mana produksi beras tahun ini merupakan yang tertinggi selama tujuh tahun terakhir.
"Ini kabar menggembirakan semua data ini adalah data dari BPS, data dari real-time dari Bulog, tidak ada data dari pertanian karena kami harus mempercayakan kepada BPS," tuturnya.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.