Penyelidikan Kejagung mengungkap bahwa proyek tersebut diawali oleh tim internal termasuk staf khusus Nadiem yang membentuk grup WhatsApp bernama “Mas Menteri Core Team” sejak sebelum ia resmi dilantik pada Oktober 2019
Jakarta – Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada masa jabatan Nadiem Makarim (2019–2024). Nilai anggaran proyek ini mencapai Rp9,3 hingga Rp9,9 triliun, yang melibatkan pengadaan 1,1 juta unit Chromebook dan perangkat pendukung ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia
Kronologi Penyelidikan
Penyelidikan Kejagung mengungkap bahwa proyek tersebut diawali oleh tim internal termasuk staf khusus Nadiem yang membentuk grup WhatsApp bernama “Mas Menteri Core Team” sejak sebelum ia resmi dilantik pada Oktober 2019
Empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka, yaitu:
- Jurist Tan (mantan staf khusus Nadiem, kini buron)
- Mulyatsyah (mantan Direktur SMP)
- Sri Wahyuningsih (mantan Direktur SD)
- Ibrahim Arief (konsultan teknologi di kementerian)
Kejagung menilai proyek ini menyimpang dari rekomendasi awal yang menyarankan penggunaan sistem operasi Microsoft Windows karena cakupan internet belum merata di daerah 3T. Keputusan menggunakan ChromeOS dianggap tidak tepat dan merugikan negara hingga Rp1,98 triliun
Peran Nadiem Makarim Disoroti Kejagung
Meski Nadiem belum ditetapkan sebagai tersangka, Kejagung menyatakan ia memiliki peran strategis dalam perencanaan dan pengambilan keputusan awal proyek pengadaan. Termasuk diskusi dengan pihak Google mengenai skema co-investment dan arahan teknis ke pejabat kementerian sebelum proses pengadaan formal dimulai
Pada 15–16 Juli 2025, Nadiem sempat diperiksa oleh Kejagung selama berjam-jam sebagai saksi dalam penyidikan, termasuk pemeriksaan lanjutan pada Juni dan Bulan sebelumnya. Ia tiba di kantor kejaksaan dengan pengacara Hotman Paris Hutapea dan dua ahli hukum lainnya
Reaksi dan Penjelasan Resmi
Dalam konferensi pers pada 10 Juni 2025, Nadiem membantah keterlibatannya langsung dalam tindak pidana. Ia mengklaim harga Chromebook lebih murah 10–30% dibanding laptop standar dan bahwa instalasi ChromeOS gratis. Ia juga menyebut program telah berhasil menyalurkan 1,1 juta laptop ke 77.000 sekolah di seluruh nusantara
Dampak dan Tinjauan Publik
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran terkait penyimpangan alokasi anggaran pendidikan. Lembaga seperti Indonesian Corruption Watch (ICW) dan BPKP sebelumnya telah memberikan rekomendasi perbaikan sistem kepada Kemendikbudristek antara 2023–2024, namun pengadaan tetap berlangsung tanpa perubahan signifikan
Beberapa pengamat menyebut proyek ini sebagai simbol krisis tata kelola dan pengawasan terhadap penggunaan uang rakyat di era digitalisasi pendidikan.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.