BMKG Imbau Masyarakat Waspada, Ada Dua Potensi Gempa di Garut
31 Mei 2024 | Author : Susanti
Foto: Antara/Feri Purnama
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan terdapat dua potensi gempa bumi, yaitu Sesar Garsela dan Subduksi Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang perlu diwaspadai dan dicatat oleh masyarakat dan pemerintah, untuk menghindari risiko dampak besar. bencana ini.
"Ada dua potensi, yang satu dari selatan yang kita namakan subduksi yang dari laut, yang masyarakat mengenal sebagai megathrust. Yang kedua adalah sesar darat yang ada di bawah kita, yang tadi disampaikan (Sesar Garsela)," ujar Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung BMKG Teguh Rahayu saat acara Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Sekretariat Daerah Pemkab Garut, Rabu (29/5/2024).
Ia mengatakan, baik potensi gempa di laut maupun di darat masih terus terjadi dan gempa terjadi secara rutin. Gempa terakhir berkekuatan 6,2 SR terjadi di Laut Garut pada 27 April 2024.
Dia mengatakan, setiap hari sejak Januari 2024, seluruh gempa sesar Tanah, termasuk sesar Garut, tercatat sebanyak 600 kali terjadi di Jabar. Artinya, gempa bumi terus terjadi dan tidak dapat diprediksi.
"Dari Januari saja sampai sekarang kita sudah sekitar 600 (gempa) ya, iya di seluruh wilayah Jawa Barat dari semua potensi," katanya.
Secara spesifik ia menyebutkan kemungkinan terjadinya gempa di Garut tentu memiliki tingkat risiko yang berbeda antara sesar Garsela dan subduksi, namun yang dianggap berdampak tinggi adalah gempa darat bila terjadi di kawasan pemukiman.
"Itu berada di bawah kita, apalagi kalau kedalamannya dangkal dengan magnitudo besar, itu lebih berbahaya lagi," terang Teguh.
Dikatakannya, kemungkinan terjadinya gempa dan tsunami di Garut menjadi perhatian BMKG karena BMKG menyelenggarakan sekolah lapangan gempa dan tsunami bagi berbagai lapisan masyarakat, khususnya Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri, media, relawan bencana dan umum. masyarakat.
Teguh mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Garut terhadap bencana gempa dan tsunami.
"Terutama dan juga kesiapan pemda yang ada di sini ketika terjadi gempa bumi dan tsunami, karena Garut merupakan wilayah yang berpotensi terjadi gempa bumi," ujarnya.
Lebih jauh ia menegaskan peran BMKG yang selama ini melakukan analisa dan menginformasikan setiap kejadian gempa bumi dan tsunami tidak akan memberikan dampak yang baik untuk menyelamatkan masyarakat, apabila semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah tidak menindaklanjutinya.
Menurut dia, perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang cepat dan tepat untuk melakukan tindakan lebih lanjut apabila ada kejadian gempa bumi dan potensi tsunami di daerah.
"Terutama untuk penguatan BMKG. BMKG tidak bisa berbuat apa-apa ketika menginformasikan jika BPBD atau pun stakeholder lainnya tidak menindaklanjuti. Kami hanya sekedar menginformasikan saja dan peringatan dini," tuturnya.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar menambahkan kapasitas masyarakat harus ditingkatkan untuk memahami mitigasi bencana guna meminimalkan kerugian materi maupun jiwa.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.