Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Tentang Kebijakan Trump, Ratusan Ribu Warga Berunjuk Rasa di Seluruh AS

Bagikan
06 April 2025 | Author : Susan Susanti
Foto: [Charly Triballeau/AFP
Reformasi Kebijakan Trump telah menyebabkan penghapusan lebih dari 200.000 posisi di pemerintahan federal
Ratusan ribu pengkritik Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan penasihatnya, miliarder Elon Musk, telah berkumpul dalam demonstrasi yang menyebar di seluruh negeri untuk mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap pembongkaran pemerintahan dan peningkatan kekuasaan presiden. Aksi serupa juga berlangsung di beberapa negara lain.

Sejak Sabtu (5/4/2025), lebih dari 1.200 demonstrasi dengan tema "Hands Off" telah terjadi. Lokasi unjuk rasa mencakup National Mall di Washington, DC, beserta 50 negara bagian di AS. Penyelenggara mengira lebih dari 250.000 orang terlibat dalam aksi di seluruh negara.

Melalui laporan dari Washington, DC, Mike Hanna dari Al Jazeera menjelaskan bahwa para peserta di sana menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap tindakan eksekutif yang luas dari pemerintah dan reorganisasi yang dikoordinasikan oleh Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Musk.

Reformasi tersebut telah menyebabkan penghapusan lebih dari 200.000 posisi di pemerintahan federal dan pengurangan yang signifikan dalam manfaat, khususnya bagi Internal Revenue Service dan Social Security Administration.

“Ini adalah salah satu demonstrasi terbesar yang tercatat sejak Trump memulai masa jabatannya yang kedua. Hal ini mungkin menunjukkan meningkatnya frustrasi di antara warga Amerika,” ujar Hanna, yang juga memperhatikan keberagaman para pengunjuk rasa yang terdiri dari berbagai kelompok usia.

"Penyelenggara aksi mengatakan bahwa ini tidak akan menghasilkan perubahan segera, namun merupakan saat krusial untuk mencerminkan banyaknya warga Amerika yang menolak apa yang dibela oleh Donald Trump," kata Hanna.

Di Chicago, ribuan demonstran berunjuk rasa di kawasan pusat kota. Melaporkan dari lokasi protes, John Hendren mengutip Al Jazeera mengatakan bahwa sebagian besar adalah massa serikat pekerja. “Orang-orang ini khawatir dengan pekerjaan mereka … Orang-orang ini sebagian besar adalah warga negara, mereka adalah warga Chicago dan pesan mereka kepada pemerintahan Trump dan Elon Musk adalah 'jangan ikut campur'”, katanya.

Di New York, para demonstran berkumpul di Bryant Park, sambil memegang plakat bertuliskan “Cabut Elon” dan “Saya hanya bisa menulis ini karena dulu ada Departemen Pendidikan.”

Kelley Robinson, presiden Human Rights Campaign, berpidato di sebuah rapat umum di Washington, mengkritik perlakuan pemerintah terhadap masyarakat yang terpinggirkan. "Serangan yang kita lihat, bukan hanya bersifat politis. Serangan itu juga bersifat pribadi," katanya, seperti dilaporkan AFP.

Protes serupa diadakan di Atlanta, Boston, Miami, dan Charlotte, dengan massa menuntut tindakan terhadap imigrasi, perawatan kesehatan, dan hak-hak pekerja.

Protes Internasional

Di berbagai belahan dunia, ekspatriat AS dan pendukung lokal berkumpul di kota-kota termasuk Berlin, Frankfurt, Paris, dan London. Di Paris, sekitar 200 demonstran, sebagian besar warga Amerika, berkumpul di Place de la Republique, memajang spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti “Lawan Tiran,” “Aturan Hukum,” dan “Feminis untuk Kebebasan, bukan Fasisme.”

Timothy Kautz, juru bicara Democrats Abroad, menekankan pentingnya solidaritas global. "Kita harus menunjukkan solidaritas terhadap semua demonstrasi di seribu kota di AS hari ini," katanya mengutip Reuters.

Ezra Levin, salah satu pendiri Indivisible, salah satu kelompok penyelenggara, mengatakan, Ini adalah demonstrasi besar-besaran yang mengirimkan pesan sangat jelas kepada Musk dan Trump dan anggota Kongres dari Partai Republik serta semua sekutu yang mendukung MAGA. “Kami tidak ingin mereka ikut campur dalam demokrasi kami, komunitas kami, sekolah kami, teman-teman kami, dan tetangga kami."

Gedung Putih telah membela tindakan pemerintahan tersebut. Asisten sekretaris pers Liz Huston menyatakan, “Posisi Presiden Trump jelas: Ia akan selalu melindungi Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid bagi penerima manfaat yang memenuhi syarat. Sementara itu, sikap Demokrat adalah memberikan tunjangan Jaminan Sosial, Medicaid, dan Medicare kepada imigran ilegal, yang akan membuat program-program ini bangkrut dan menghancurkan para manula Amerika.”

Kelompok pro-Palestina juga berpartisipasi dalam demonstrasi di Washington, memprotes dukungan pemerintah AS terhadap tindakan militer Israel di Gaza dan tindakan keras terhadap protes di kampus.
Baca Juga
• 115 Ribu Warga Suriah Kembali Ke Rumah Sejak Runtuhnya Rezim Assad
• Viral Patung Bunda Maria Menangis Air Mata Darah
• Siap Kalahkan Donald Trump, Biden Tetap Maju Akan Pilpres AS,
• Netanyahu Resmi Bakal Ditangkap ICC, Biden Bela Israel Tak Lakukan Genosida
• Israel Kembali Bombardir Masjid di Palestina, 10 Warga Tewas
#Warga #AS #Kebijakan #Trump #Amerikaserikat #AS #pemerintah
BERITA LAINNYA
Infotainment Nikita Mirzani Sebut Loly Kesal: SKSD Cari Perhatian Kembali
Hiburan Tegas Mendukung Israel, Noah Schnapp dalam Pengawasan Netflix
Infotainment Diejek Gak Berani Roasting Prabowo, Kiky Saputri Beri Jawaban Skakmat!
Luar Negeri Evakuasi Warga Gaza Ke Indonesia Harus Perhitungkan Dengan Matang
Kesehatan Susah Move On Karena Kehilangan, Langkah Mudah Merelakan Orang yang Telah Meninggal
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.