Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Sirekap Banyak Dikritik, KPU Bawa BSSN dan Polri

Bagikan
09 November 2024 | Author : Redaksi
Foto: idetimes.com
Kehadiran Sirekap pada Pilkada tahun 2024 telah menimbulkan sentimen negatif masyarakat, dimana diangap banyak menimbulkan masalah keamanan dan celah penipuan.
Kehadiran Sirekap pada Pilkada tahun 2024 telah menimbulkan sentimen negatif masyarakat, dimana diangap banyak menimbulkan masalah keamanan dan celah penipuan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi sasaran DPR RI rupanya mencari perlindungan dan mendatangkan lembaga lain yang diduga berkontribusi dalam pengembangan aplikasi tersebut.

Ketua KPU Indonesia Mochamad Afifuddin mengatakan partainya tidak sendirian dalam mengembangkan penggunaan Shire Cup di masa depan.
Ia mengatakan, proses tersebut juga melibatkan Badan Siber Kriptografi Nasional (BSSN) dan Polri untuk menjamin keamanan penggunaan Shirecup.


“Kita bareng-bareng sama mereka juga kok, saling menjaga dan tim semacam gugus tugas kita kan ada BSSN atau Polisi siber dan seterusnya. Intinya sama-sama dijaga, sama-sama kita lihat bersama. Bukan hanya KPU sendiri,“ ujar Afif saat ditemui di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2024).

Diketahui, Sirekap pada Pemilu 2024 lalu menjadi sorotan publik. Bukannya menjadi alat bantu penghitungan suara, Sirekap malah dianggap sebagai alat kecurangan dalam perolehan suara.

Meskipun begitu, KPU mengaku terus memperbaiki Sirekap untuk digunakan pada Pilkada serentak 2024 mendatang.

Sementara, Kepala BSSN Hinsa Siburian menyebut masih terdapat ancaman seperti ransomware yang kerap muncul di Sirekap untuk Pilkada 2024.

Hal tersebut ia sampaikan seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR, berkaca ke persoalan Sirekap yang jadi masalah besar pada gelaran Pilpres 2024 lalu.

“Pilkada kan seperti yang kita alami beberapa tahun selama ini adalah terutama ancaman ransomware,” kata Hinsa di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2024).

Ransomware itu, ujar dia, biasanya akan men-takedown atau mencuri data yang ada dalam sebuah sistem informasi. Bahkan, yang tak kalah pentingnya bisa menyandera dan mengubah tampilan web. “Kadang-kadang ia menyandera dan web jadi tampilannya itu berubah,” tutur Hinsa.
Baca Juga
• Masuk Bahasan Muktamar, PKB Akui Ada Perubahan Peta Pilkada Usai Putusan MK
• Mayoritas Gen Z Puas dengan Kinerja Pemerintahan Prabowo Di 100 Hari Pertama
• Sufmi Dasco: DPR RI dan Pemerintah Akan Tunduk Putusan MK
• Keterlibatan Hasto di Kasus Harun Masiku, KPK Bisa Megawati
• Komisi II DPR: Pastikan IKN Berjalan Tak Melenceng Sesuai Target
#Sirekap #Publik #KPU #BSSN #Polri #pilkada #pilkada2024 #bawaslu
BERITA LAINNYA
Politik Ungkap Fakta Baru, Pedangdut Nayunda Akui SYL Belikan Tas Mewah dan Perhiasan
Kesehatan Wajib Tahu! Ini 5 Makanan Yang Gampang Bikin Bad Mood
Bisnis Alumni UGM dan Eks PwC yang Garap Coretax Disebut Jadi Dirjen Pajak Baru
Infotainment Nikita Mirzani Marah-marah Naik Bus Eropa, Begini Kronologinya
Kesehatan Tak Hanya Untuk Estetika, Begini Mitos dan Fakta Terkait Operasi Plastik
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.