Publik tengah dihebohkan dengan kasus dugaan tindakan bullying di lingkungan sekolah yang turut menyeret beberapa nama anak artis. salah satunya Vincent Rompies.
Kasus tersebut mengundang berbagai komentar netizen, hingga tidak sedikit yang merasa miris dengan maraknya kasus bullying di lingkungan sekolah saat ini.
Masyarakat perlu tahu bahwa tidak hanya korban yang membutuhkan perhatian khusus usai mendapatkan tindakan kurang menyenangkan, namun si pelaku bullying juga harus ditinjau lebih lanjut.
Tindakan perundungan atau bullying dapat diartikan sebagai perilaku tidak baik seseorang kepada orang lain dengan tujuan menyakitinya, hingga sang korban merasakan perasaan negatif.
Melansir dari YouTube Kata Dokter, dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ menyebutkan ada 4 jenis bullying yang perlu dilketahui, yaitu:
Bullying Verbal: tindakan mengejek atau menyakiti lewat kata-kata
Bullying Fisik: aksi yang dibarengi dengan kekerasan fisik, seperti memukul, menendang, dan lain-lain
Bullying Relasional: tindakan bullying ini kerap tidak disadari pelakunya, diantaranya menjauhi, mengasingkan dari lingkungan sosial, dibeda-bedakan, diabaikan
Cyber Bullying: hal ini terjad di internet dengan memberikan kata-kata negatif kepada korban
Alasan Melakukan Tindakan Bullying
Tindakan bullying sangat merugikan korban karena bisa mengalami respons psikologis, diantaranya menangis, ketakutan, cemas, sulit tidur, bahkan sampai menyerang fisik seperti pusing, muntah, diare, serta otot tegang.
Bahkan, bullying juga bisa berujung depresi yang tentu saja akan membuat korban sulit menjalani kesehariannya. Lantas, apa sebenarnya penyebab seseorang melakukan tindakan bullying?
Dokter Lahargo Kembaren menjelaskan bahwa pelaku bullying biasanya memiliki gangguan psikologis, dan tidak bisa mengatasinya dengan baik sehingga memproyeksikan perasaannya kepada orang lain.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan mereka melakukan hal itu, yang pertama yang bersangkutan bisa jadi memang sedang mengalami stress atau masalah psikologis dalam kehidupan sehari-hari,†ujar dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ, melansir dari YouTube Kata Dokter, 22 Februari 2024.
Selain itu, pelaku bullying juga merasakan tidak percaya diri sehingga merasa mendapatkan kekuatan dengan menyakiti orang lain.
“Atau bisa juga pelaku bullying sebenarnya juga dulu adalah korban bullying, sehingga dia ingin melampiaskan dendam agresifitasnya kepada orang lain,†tutur dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ.
“Yang ke-3, pelaku bullying sebenarnya memiliki harga diri yang rendah atau low selfesteem sehinga dia merasa insecure dengan dirinya, dan dia merasa untuk mencapai suati titik superior, merasa dirinya hebat, punya kekuatan power tertentu dengan melakukan perilaku bullying tersebut. Padahal sebenarnya perilaku itu malah justru menyakiti orang lain dan membuat ada efek-efek negatif yang bisa dialami pelaku bullying,†sambungnya.
Adanya gangguan kejiwaan bisa juga menjadi dasar mengapa seseorang melakukan tindakan bullying yang menyakitkan orang lain.
“Misalnya ada gangguan perilaku menentang, ada gangguan-gangguan seperti psikotik seperti halusinasi, ada gangguan bipolar, mood-nya berayun atau swing, dan gangguan penyalahgunaan zat," pungkas dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.