Pansel KPK harus Tegas Coret Calon Pimpinan Bermasalah
31 Mei 2024 | Author : Susanti
Foto: Antara/Benardy Ferdiansyah/aa
Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap menegaskan tugas panitia seleksi (Pansel) terhadap calon utama dan dewan pengawas KPK banyak menghadapi tantangan, salah satunya adalah bahwa keberanian untuk menyisihkan calon-calon pemimpin yang meragukan akan diuji.
Dia mengatakan, KPK membutuhkan pemimpin yang tidak memiliki masalah integritas dan tidak ada permasalahan baru karena pimpinan KPK dikatakan memiliki kemampuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan efisiensi kinerja dan prestasi Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Namun semua hal tersebut baru dapat dilakukan jika pansel berani mencoret pimpinan KPK sejak awal seleksi bahkan sejak proses administratif ketika ada yang mendaftar merupakan orang yang bermasalah, mendapat reaksi negatif publik, dan rekam jejaknya buruk," ujar Yudi di Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Yudi mengatakan, dengan diumumkannya nama Capim Pansel KPK, maka proses pemilihan pimpinan KPK sudah dimulai. Menurutnya, dari nama-nama Pansel yang beredar, tentu tidak ada yang meragukan latar belakang dan keahliannya.
Namun, lanjutnya, yang harus dihadapi Pansel adalah ia akan memilih pimpinan KPK Kapan KPK tidak dalam kondisi yang baik, permasalahan korupsi dan krisis integritas menimpa KPK dan kemajuan yang dicapai dalam pemberantasan korupsi menyebabkan kepercayaan masyarakat menurun secara signifikan.
"Belum lagi kinerja aparat penegak hukum lain seperti kejaksaan yang lebih baik dari KPK," kata pemerhati antikorupsi ini.
Yudi menambahkan, tanpa keberanian tersebut, panitia seleksi hanya akan menjadi standar acuan dalam menyeleksi pimpinan KPK. “Karena sapu yang kotor tidak bisa membersihkan lantai yang kotor,” ujarnya.
Kondisi ini merujuk pada pengalaman Dewan Pembina sebelumnya yang akhirnya mengangkat Firli Bahuri ke jenjang berikutnya, meski mendapat tentangan dari masyarakat Pendapatnya, hal itu akhirnya terbukti ketika ia menjadi Ketua Komite Pemberantasan Korupsi dan menjadi tersangka korupsi.
"Ini harus menjadi pelajaran pansel kali ini untuk memilih 10 orang yang terbaik sebelum dipilih DPR," ucap Yudi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Pratikno mengumumkan 9 nama anggota Komisi Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas KPK yang dipimpin oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Yusuf Ateh.
Hal tersebut disampaikan Menlu Pratikno saat konferensi pers di Gedung Sekretariat Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis
Pratikno mengatakan, selain Yusuf Ateh, ada nama lain yang disebutkan. dari Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB). ) Arif Satria yang akan menjadi Wakil Presiden dan Anggota Pansel KPK.
Sedangkan tujuh anggota Pansel KPK yang tersisa adalah Ivan Yustiavandana, Nawal Nely, Ahmad Erani Yustika, Y. Ambeg Paramarta , Elwi. Danil, Rezki Sri Wibowo dan Taufik Rachman.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.