Wajib Tahu! Begini Cara atasi Anak Menderita Obesitas, Kenali Ciri-cirinya
07 Juni 2024 | Author : Susanti
Foto: pexels.com
Obesitas pada anak seringkali luput dari perhatian orang tua. Setiap orang tua harus mewaspadai kondisi Obesitas ini.
Obesitas pada anak seringkali luput dari perhatian orang tua. Setiap orang tua harus mewaspadai kondisi ini, karena obesitas pada anak jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai penyakit serius.
Dulu, obesitas pada anak terdeteksi di negara-negara berpendapatan tinggi, namun negara-negara berpendapatan menengah dan rendah juga mengalami situasi serupa, Indonesia adalah salah satunya.
Hal ini sejalan dengan hal tersebut data Kementerian Kesehatan tahun 2018 memperkirakan sekitar 18-19% anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan dan 11% anak pada kelompok usia tersebut mengalami obesitas.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI ). ) juga memperkirakan akan ada sekitar 60 juta anak penderita obesitas di Indonesia pada tahun 2020.
Ciri-Ciri Anak Obesitas
Spesialis Gizi Anak dan Penyakit Metabolik Anak FKUI Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr dr Klara Yuliarti, Sp.A(K), mengungkapkan anak memiliki Ciri-ciri perut buncit, bulat wajah dan dagu yang tebal adalah beberapa tanda obesitas.
“Tanda khususnya, sang anak wajahnya bulat, dagu tebal dan perutnya juga buncit sekali. Kemudian juga pada anak itu kelihatan payudaranya membesar,” kata Klara dalam webinar ‘Obesitas pada Anak, kepada media.
Klara menjelaskan, obesitas adalah penimbunan jaringan lemak yang berlebihan pada tubuh seseorang, baik dewasa maupun anak-anak.
Pada anak yang menderita obesitas parah, umumnya mengalami komplikasi berat di mana kakinya akan terlihat berbentuk “X” atau “O”.
Ciri Fisik Anak Alami Obesitas
1. Anak terlihat lebih gemuk dibandingkan anak lain seusianya
2. Paha dan perut terlihat lebih berlemak dan berlipat-lipat
3. Kulit tampak lebih gelap di area tertentu, terutama sekitar leher
4. Napas terasa pendek saat berolahraga
5. Kecenderungan adanya gangguan pernapasan saat tidur
6. Pada anak lelaki penis tampak kecil dan terbenam
7. Tidur mengorok dan sering terbangun di malam hari
8. Deposisi jaringan lemak di daerah payudara
9. Muncul strechmark di pinggul, perut, pantat, dan lengan
10. Selain tanda fisik tersebut, anak yang mengalami obesitas cenderung kurang percaya diri dan bermasalah dalam pergaulan sosial.
11. Masalah psikologis kerap muncul bersamaan dengan adanya obesitas.
Beda Obesitas dan Berat Badan Biasa
Dari ciri fisik yang dijelaskan tersebut, orang tua juga tidak bisa asal vonis. dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K) menjelaskan, ada perbedaan antara anak yang kelebihan berat badan (overweight), dengan penderita obesitas.
“Jadi hati-hati, jika mengandalkan dengan tanda klinis memang sering terlewat. Makanya kita harus obyektif karena overweight belum tentu obesitas,” ujar Klara.
Penyebab Anak Bisa Obesitas
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan makanan (energi yang dihasilkan) dengan energi yang dikeluarkan.
Selain itu obesitas juga bias terjadi karena kurangnya aktifitas fisik, rendahnya metabolisme tubuh, dan rendahnya pemecahan jenis makanan tertentu seperti makanan yang banyak mengandung lemak.
obesitas pada bayi
Ilustrasi obesitas pada bayi (Foto:Unsplash)
Obesitas primer/nutrisional merupakan penyebab utama obesitas yang terjadi karena asupan makanan berlebih.
Sisanya berupa kelainan hormon, sindrom, dan gen yang disebut sebagai obesitas sekunder/non nutrisional.
Cara Mengatasi Anak Obesitas
Orang tua perlu mengajarkan kepada anak cara mengendalikan rasa lapar, hindari makan terlalu kenyang, dan hindari memaksa anak untuk terus makan ketika ia sudah merasa kenyang.
Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan kepada buah hati yang menderita obesitas:
1. Makan secara teratur tiga kali sehari dan mengonsumsi camilan sehat atau buah-buahan, seperti apel dan pir.
2. Menghindari buah tinggi kalori, seperti mangga.
Ajarkan anak untuk lebih banyak mengonsumsi air putih.
3. Kurangi asupan makanan siap saji.
Batasi minum susu, 500 ml per hari bagi anak yang sudah berusia 2 tahun ke atas.
4. Ganti jenis susu yang sebelumnya full cream menjadi susu rendah lemak.
Pastikan anak tidak melewatkan sarapan.
5. Hentikan kebiasaan memberikan anak hadiah makanan ketika berhasil menyelesaikan sesuatu.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.