Wah, Danau Toba Kena Peringatan Unesco, Kenapa?

22 September 2023 | Author : Susanti
Foto: IDE Times
Badan Pelaksana Toba Caldera Unesco Global Geopark (BPTCUGGp) Sumatera Utara mengajak seluruh stakeholder Pariwisata di kawasan Danau Toba bekerja sama, melakukan pembenahan menjadi rekomendasi dari UNESCO
Badan Pelaksana Toba Caldera Unesco Global Geopark (BPTCUGGp) Sumatera Utara mengajak seluruh stakeholder Pariwisata di kawasan Danau Toba bekerja sama, melakukan pembenahan menjadi rekomendasi dari UNESCO. Dengan tujuan, Geopark Danau Toba dari Yellow Card menjadi Green Card.

Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Badan Pengelola Toba Caldera Unesco Geopark (BPTCUGGp) Sumut, Zumri Sulthony kepada wartawan. Ia mengatakan hingga saat ini, belum ada rekomendasi dari UNESCO, bagian mana saja di Danau Toba harus diperbaiki dan ditingkatkan. Scroll untuk informasi selengkapnya. "Saya belum dapat secara resmi (rekomendasi dari UNESCO) ada yang bilang 4, ada bilang 6. Kalau kita sudah dapat. Langsung kita tidak lanjuti. Kita harus benahi," ucap Zumri, Rabu 20 September 2023.

"Saya belum dapat secara resmi (rekomendasi dari UNESCO) ada yang bilang 4, ada bilang 6. Kalau kita sudah dapat. Langsung kita tidak lanjuti. Kita harus benahi," ucap Zumri, Rabu 20 September 2023.

Untuk diketahui, UNESCO menjatuhkan kartu kuning atau peringatan, kepada Toba Caldera Global Geopark atau Geopark Kaldera Toba atas minimnya aksi, yang dilakukan oleh TCUGGp Sumut. Keputusan memberikan kartu kuning kepada Geopark Kaldera Toba di kawasan Danau Toba diumumkan oleh UNESCO melalui laman resmi unesco.org.pk.

Yellow Card sendiri merupakan catatan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan, agar Danau Toba tetap menjadi bagian dari Geopark UNESCO dan berstatus Green Card ke depannya. "Istilah kartu kuning, kartu hijau dan kartu merah. Itu karena hasil validasi dari Toba Caldera UNESCO dilaksanakan pada bulan Agustus kemarin. Jadi, ada revalidasi Toba Caldera Geopark," sebut Zumri.

Zumri yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumut itu, menjelaskan bahwa kartu kuning didapatkan Danau Toba hasil rapat di Maroko, beberapa waktu lalu.

"Emang biasanya, green card empat tahun, kebetulan dari hasil ada meeting di Maroko hasil revalidasi kita, dua tahun katagorinya disebut dengan Yellow Card. Kalau dicabut, bukan UNESCO jadinya Red Card," kata Zumri. Zumri mengungkapkan bahwa Yellow Card yang diterima Danau Toba, akan menjadi evaluasi bagi stakeholder Pariwisata, untuk bersama-sama membangun dan membenahi danau terbesar di Asia Tenggara agar ke depannya lebih baik lagi.

"Jadi, ini evaluasi bagi kita. Tidak hanya Pemerintah Provinsi saja, bukan saja badan pengelola, tapi seluruh stakeholder Pariwisata, khususnya kawasan Danau Toba," tuturnya.

Zumri juga menjelaskan alasan Danau Toba mendapatkan kartu kuning dari UNESCO. Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak faktor. "Baik pemberdayaan masyarakatnya, juga kebersihannya juga harus jadi perhatian. Artinya, itu terjadi karena dilihat validator atau assesor. Ada hal-hal yang harus kita tingkatkan kembali, kita harus perbaiki kembali. Agar kita menjadi bagian dari UNESCO, Global Geopark Caldera tetap menjadi bagian dari UNESCO," ucap Zumri.

Zumri mengungkapkan bila dilihat dari halaman website UNESCO bukan Danau Toba saja yang dapat kartu kuning. Ada juga dari Italia, China dan negara lainnya.

"Masih dikasih Yellow Card di situ, artinya saya lihat dari staff Badan Pengelolaan datang di sana, assesor merekomendasikan green card. Namun, ada hal-hal yang lain, diberikan waktu dua tahun. Dari usulan itu, green card saya lihat," tutur Zumri.

Baca Juga
• Tekan Impor BMM, Bos Pertamina Ungkap Sumber Baru Pengganti Bensin
• Tak Cukup Hanya Penangguhan, Jatam Minta UI Cabut Gelar Doktor Bahlil
• El Nino Akan Berakhir, Fase La Nina Akankah Ancam RI?
#danautoba #wisatadanautoba #unesco #wisataindonesia
19 Desember 2023
Makna Kaos Kaki Sebagai Simbol Perayaan Natal
15 Juli 2024
Nyaman Tinggal Di Bandung, Segini Besaran Biaya Hidupnya
14 Mei 2024
El Nino Akan Berakhir, Fase La Nina Akankah Ancam RI?
26 September 2023
Pemerintah Larangan Social Commerce, TikTok Minta Dipertimbangkan
05 November 2024
Kejagung Sebut Tak Ada Pemeriksaan Tom Lembong, Kuasa Hukum Minta Hal Ini
18 Agustus 2023
Berhasil membuat Ibu Negara Iriana Jokowi menari, simak lirik Gemu Fa Mi Re
15 Agustus 2023
Merinding! Kualitas Udara Jakarta Tambah Buruk, Warga Bandingkan dengan Udara Jogja
29 Juni 2024
Tarik Wisata Domestik, Garut Akan Jadikan Jalan Ahmad Yani Seperti Malioboro
08 Agustus 2023
Menyambut 17 Agustus 2023, Ini Lirik Lagu 17 Agustus 'Hari Merdeka', Wajib Hafal
25 Mei 2024
2 Pemain Indonesia Bikin Geram Shin Tae-yong Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Asia
15 November 2024
Tak Cukup Hanya Penangguhan, Jatam Minta UI Cabut Gelar Doktor Bahlil
16 Juli 2024
Ormas Muhammadiyah Tanggapi Pertemuan Presiden Israel dan 5 Nahdliyin NU
02 Juni 2024
Dalami Kasus Korupsi Timah, Kejagung Panggil Adik Ipar Harvey Moeis
31 Agustus 2023
Terlibat Gratifikasi Sang Suami, Kenapa Istri Rafael Alun Belum Jadi Tersangka?
30 Juli 2024
Timnas Indonesia Jadi Juara Piala AFF U-19, Etho: Ini Modal Berharga
BERITA LAINNYA
Infotainment Okie Agustina Diselingkuhi Gunawan Dwi Cahyo, Pasha Ungu Beri Wejangan
Infotainment Menggila di Asia, Band Metal Voice of Baceprot bakal Manggung di F1 GP Singapura 2024
Kuliner Resep sambal rincah kemangi Lezat Bikin Nagih
Politik Pesan Luhut untuk Prabowo, Sindir Orang Toxic Di Pemerintahan
Kriminal Waspada Terjerat Pinjol, Ini 6 Hal Yang Harus Dilakukan
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.