Tegas! Aturan Baru Barang Bawaan Luar Negeri Akan Diterbitkan Sri Mulyani
18 Mei 2024 | Author : Susanti
Foto: IDE Times
Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan yang akan membatasi dan melarang impor barang bawaan penumpang dari luar negeri.
Setelah pemerintah memutuskan untuk merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan yang akan membatasi dan melarang impor barang bawaan penumpang dari luar negeri.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan dalam konferensi pers Jumat (17/5/2024), "Terhadap barang non-commercial, bukan barang dagangan atau personal use, dikeluarkan dari pengaturan Permendag dan diatur oleh Kemenkeu atau melalui Dirjen Bea Cukai."
Permendag Nomor 36 Tahun 2023 sebelumnya menjadi perhatian karena membatasi barang bawaan penumpang yang datang dari luar negeri. Alat elektronik hingga pakaian jadi termasuk dalam kategori barang yang dibatasi. Aturan ini mendapatkan banyak protes dari masyarakat hingga menjadi perdebatan di jagat maya.
Pemerintah merevisi Permendag 36 menjadi Permendag Nomor 7 Tahun 2024 setelah masalah tersebar luas. Tetapi aturan baru ini masih menimbulkan masalah, terutama terkait larangan dan pembatasan importasi produk untuk keperluan komersial.
Sebagai gantinya, pemerintah menerbitkan Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Dia mengatakan aturan yang mulai berlaku pada 17 Mei 2024 ini memberikan relaksasi perijinan impor untuk 7 kelompok barang impor seperti obat tradisional dan suplemen kesehatan; kosmetik dan perbekalan rumah tangga; tas; dan katup.
Selain itu, relaksasi juga diberikan kepada komoditas lainnya, yakni elektronik, alas kaki, pakaian jadi dan aksesoris juga diatur ulang.
"Untuk barang-barang yang masuk sejak tanggal 10 Maret 2024, dapat diselesaikan dengan mendasarkan pada pengaturan Permendag 8/2024 ini," kata dia.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.