Asam sianida (HCN) merupakan senyawa kimia yang terdiri dari karbon dan nitrogen yang bersifat racun dan berbahaya bagi hewan dan manusia.
Kandungan sianida pada dosis 1 hingga 2 miligram per kilogram berat badan diketahui dimiliki oleh tubuh. efek yang fatal.
Bahkan dalam dosis kecil, sianida dapat berbahaya bagi jantung dan otak.
Gejala klinis pada manusia yang terpapar sianida antara lain pernapasan cepat, penurunan tekanan darah, pusing, sakit kepala, dan kebingungan . .
Selama ini, orang yang keracunan akan mengalami gejala yang lebih serius seperti sakit perut, muntah, diare, kulit membiru bahkan kejang.
Makanan yang Mengandung Sianida Alami
Sianida beredar secara alami maupun buatan.
Sianida buatan diproduksi untuk berbagai tujuan dan dapat ditemui dalam bahan pembuat kertas, pestisida, tekstil, plastik, hingga asap rokok.
Sedangkan menurut catatan badan kesehatan dunia, WHO, sianida alami dapat ditemui di berbagai 2.000 spesies tumbuhan yang beberapa dikonsumsi oleh masyarakat.
Berikut adalah beberapa makanan yang mengandung sianida:
1. Apel
Apel adalah salah satu makanan yang terkenal disebut-sebut mengandung racun sianida di dalamnya.
Namun, sianida pada apel tidak terletak pada daging buahnya, melainkan bijinya.
Biji apel mengandung senyawa amygdalin dalam jumlah kecil. Meskipun begitu, diketahui cukup sulit mengubah amygdalin menjadi sianida yang berbahaya.
Diperlukan sekitar 200 biji apel yang dikunyah hingga hancur untuk dapat menyebabkan seseorang keracunan sianida lewat biji apel.
2. Kacang Almond
Sama seperti apel, kacang almond merupakan makanan yang mengandung sianida alami dalam bentuk amygdalin.
Agar aman dikonsumsi, kacang almond perlu diolah dengan cara dipanggang atau direbus untuk mengurangi kadar sianidanya.
Meski kadar sianida dalam kacang almond tidak mencapai tingkat yang membahayakan, namun tetap perlu mengkonsumsinya dalam batas normal sebagai tindakan preventif atau pencegahan.
3. Singkong
Singkong dapat menjadi makanan yang mengandung racun jika dikonsumsi secara mentah dan berlebihan.
Dalam singkong, baik umbi maupun daunnya, terdapat sianida dalam bentuk glukosa sianogenik.
Amannya, singkong perlu diolah dengan cara direbus atau direndam dalam air selama 2-3 hari sebelum dikonsumsi.
Namun tenang saja, singkong yang biasa dikonsumsi sehari-hari biasanya memiliki kadar sianida yang sangat kecil, berbeda dengan singkong beracun yang ditandai dengan kulit ubi dan tangkai daun berwarna merah.
4. Buah Ceri
Sama seperti apel, dalam buah ceri yang mengandung racun sianida bukanlah dagingnya, melainkan bijinya.
Biji buah ceri mengandung biji yang mengandung glikosida sianogenik.
Sehingga biji ceri yang hancur apalagi dalam jumlah besar dapat meningkatkan resiko keracunan sianida apabila dikonsumsi.
Untuk itu, biji ceri tidak disarankan untuk ditelan dan dikonsumsi secara langsung, apalagi dengan jumlah yang berlebihan.
5. Bayam
Meski dikenal sebagai sayuran yang menyehatkan, bayam ternyata mengandung senyawa sianida alami dalam kadar yang sangat rendah.
Namun jangan khawatir, konsentrasi sianida pada bayam biasanya berkurang atau bahkan hilang hingga separuhnya. titik tertentu dari kadar yang tidak berbahaya setelah diolah dengan cara direbus atau dimasak.
Jadi, pastikan menyiapkan bayam dengan benar dan jangan memakannya mentah-mentah untuk menghindari risiko keracunan.