Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Soal Jokowi dan 'Partai Cokelat', Siti Zuhro: Polri Jangan Jadi Alat Kepentingan Pribadi

Bagikan
24 November 2024 | Author : Redaksi
Foto: Antara
Siti Zuhro, Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengomentari pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tentang adanya rencana “jahat” yang dimanfaatkan oleh Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 RI.
Siti Zuhro, Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengomentari pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tentang adanya rencana “jahat” yang dimanfaatkan oleh Joko Widodo (Jokowi), Presiden ke-7 RI.

Siti Zuhro menekankan bahwa untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045, perlu adanya pembenahan kelembagaan nasional khususnya lembaga hukum Indonesia. Ia mengatakan, Polri perlu melakukan reformasi atau pembenahan jajarannya.


"Polri tidak boleh partisan, memihak satu golongan, kekuatan politik tertentu dan bersikap partisan dan bahkan memberikan dukungan terhadap elite atau golongan tertentu," kata Siti Zuhro saat dihubungi inilah.com di Jakarta, Minggu (24/11/2024).

Siti Zuhro menjelaskan, tugas pokok dan fungsi Polri memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, memelihara keamanan, dan memastikan penegakan hukum yang adil, transparan, dan efektif.

Maka itu, ia menegaskan dengan tugas pokok dan fungsi seperti itu, maka tidak boleh pihak mana pun menggunakan Polri dan sumber daya manusia di Polri untuk kepentingan diri sendiri maupun golongan, serta kepentingan kekuatan politik tertentu.

"Bila itu dilakukan, maka ini melanggar hukum dan bisa dituntut secara hukum karena sudah menyimpangkan fungsi utama institusi Polri ke ranah politik praktis yang hanya menguntungkan diri dan kelompoknya," ucapnya.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluhkan adanya cawe-cawe atau intervensi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2024 dengan menggunakan tangan Partai 'Cokelat'. Dalam sebuah siniar yang dipandu oleh politikus Akbar Faizal, Hasto menyebut ada mobilisasi pemenangan Pilkada 2024 terutama di wilayah Sumatera Utara (Sumut), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).

"Di dalam pilkada kami melihat ambisi kekuasaan itu tidak berhenti. Kita ini negara berbentuk republik bukan kerajaan, tetapi Pak Jokowi mau menempatkan keluarganya itu terjadi dengan Bobby Nasution di Sumatera Utara, dan kemudian gerak membatasi lawan-lawan politiknya yang berbeda yang seharusnya berkontestasi secara sehat," ungkap Hasto, dikutip di Jakarta, Sabtu (23/11/2024).

Baca Juga
• SYL Sebut Aliran Bantuan Lewat Partai NasDem Sudah Sesuai Aturan
• Kursi Bahlil Terancam Usai Jokowi Lengser, Pengamat: Kader Cemas Golkar Alami Kemunduran
• Komisi II DPR: Pastikan IKN Berjalan Tak Melenceng Sesuai Target
• Puan Nilai Aksi Kekerasan KKB di Papua Sudah Keterlaluan
• Sandiaga Tunggu Perintah dari PPP untuk Maju di Pilgub Jabar
#Hasto #Jokowi #PartaiCokelat #SitiZuhro #Polri #pilkada #prabowo #presiden
BERITA LAINNYA
Dalam Negeri Menyusul Spanyol, Indonesia Sambut Keputusan Norwegia Akui Kemerdekaan Palestina
Infotainment Viral Dinar Candy lempar uang saweran ke penonton dan netizen: Gak sopan
Infotainment Usai Konten Viral Jilat Es Krim, Oklin Fia Resmi Dipolisikan
Kesehatan Rutinitas Olahraga Tak Terganggu, Ternyata Ini Waktu Terbaik untuk Olahraga Saat Puasa
Kesehatan Wajib Tahu! Begini Cara atasi Anak Menderita Obesitas, Kenali Ciri-cirinya
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.