Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Saham Tesla Terus Anjlok, Investor Tambah Tak Senang Lihat Kedekatan Elon Musk dan Trump

Bagikan
13 Maret 2025 | Author : Susan Susanti
Foto: idetimes.com
Tesla mencatat kerugian berturut -turut, menandai kerugian terpanjang yang telah dipublikasikan perusahaan sejak 2010
Beberapa minggu setelah kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS 2024, harga saham Tesla melonjak, mencapai $ 479 (RP7,87 juta), membawa nilai bersih Elon Musk menjadi Murdo yang luar biasa (sekitar 2,5.20, lebih dari84. 87 juta) klimaks ketenaran (sekitar 3,6 juta).

Jumat lalu (3 Juli 2025), Tesla mencatat kerugian minggu ketujuh berturut -turut, menandai kerugian terpanjang yang telah dipublikasikan perusahaan sejak 2010.

Kapitalisasi pasarnya telah terpukul secara signifikan, sekarang turun hampir US$800 miliar (sekitar Rp13,2 kuadriliun) dari puncaknya di bulan Desember 2024.

Jelas bahwa para investor tidak terlalu senang dengan keterlibatan mendalam Elon Musk dalam pemerintahan Trump, terutama dalam memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah alias DOGE.

Awal pekan ini, Musk mengatakan bahwa ia berencana untuk tetap berada di pemerintahan Trump selama satu tahun lagi. Ketika ditanya bagaimana dia bisa menjalankan bisnis-bisnisnya yang lain, Musk menjawab, "Dengan susah payah."

Lebih buruk lagi bagi Musk, platform media sosial X (sebelumnya Twitter) terkena serangan siber besar-besaran pada Senin, yang menyebabkan pemadaman listrik. Ini bukan jenis stabilitas yang diharapkan oleh para investor.

Tentu saja, bukan hanya keterlibatan politik Musk yang harus disalahkan atas anjloknya harga saham Tesla. Data dari beberapa pasar utama di seluruh dunia menunjukkan bahwa penjualan menurun dan permintaan untuk mobil listrik merek ini mulai melambat.

Dalam sebuah catatan yang dikeluarkan untuk para klien pada hari Senin kemarin, analis UBS mengatakan bahwa mereka memperkirakan Tesla akan menjual 367 ribu unit kendaraan pada kuartal pertama tahun ini, menurut sebuah laporan dari Yahoo Finance.

Itu akan menjadi penurunan 6 persen dari 386.810 kendaraan yang dikirim pada kuartal I-2024, yang dengan sendirinya menandai penurunan signifikan 9 persen dari 422.875 kendaraan yang dikirim pada kuartal pertama 2023.

Hal ini sebagian disebabkan karena banyak investor tidak melihat Tesla hanya sebagai produsen mobil, tetapi sebagai perusahaan teknologi yang mendorong batas-batas kecerdasan buatan (AI) dengan sistem mengemudi otonom dan robot humanoid.

Jadi, apakah penurunan harga saham ini hanya sementara, atau apakah hari-hari Tesla sebagai raksasa kapitalisasi pasar telah berakhir? Hanya waktu yang bisa menjawabnya, tetapi untuk saat ini, sepertinya perjalanannya sedikit lebih sulit dari sebelumnya.
Baca Juga
• Ramai Laku di Indonesia, BYD Bikin Mobil Listrik Bisa Diisi Penuh Hanya 5 Menit
• Wow! Xiaomi Akan Segera Rilis Mobil Listrik SU7 di Indonesia?
• Mobil Esemka Mangkrak, Warga Seret Jokowi ke Pengadilan
• Tak Sesuai Standar, Mitsubishi Australia Tak Lagi Produksi Pajero Sport
• Wow, Ini 6 Jenis Mobil Dinas Termewah Pejabat Indonesia
#tesla #otomotif #elonmusk #donaldtrum #AS #amerikaserikat #bisnis
BERITA LAINNYA
Kriminal Polisi Temukan Narkoba Hingga Drone Pengintai Saat Grebek Kampung Muara Bahari
Infotainment Tak Lagi Dianggap Anak oleh Nikita Mirzani, Loly Curhat: Sangat Menyakitkan
Politik Masuk Bahasan Muktamar, PKB Akui Ada Perubahan Peta Pilkada Usai Putusan MK
Infotainment Dihina Dengan Wajah Jelek dan Tubuh Kekanak-Kanakan, Loly Marah: Jahat
Dalam Negeri Timnas Indonesia Dibantai Australia, Ini Momen Prabowo saat Nonton di Istana
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.