Penjualan Mobil Bekas di Indonesia Meningkat, Tembus 180 Persen Dalam Beberapa Dekade
14 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: pexels.com
Penjualan mobil bekas di Indonesia telah meningkat secara signifikan, hampir tiga kali lipat selama dekade terakhir
Penjualan mobil bekas di Indonesia telah meningkat secara signifikan, hampir tiga kali lipat selama dekade terakhir, menurut studi baru yang dilakukan oleh Lembaga Ilmu Ekonomi dan Sosial, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlahnya akan meningkat dari 500.000 unit pada tahun 2013 menjadi 1,4 juta unit pada tahun 2023.
Menurut Riyanto, Peneliti Senior LPEM FEB UI, peningkatan tersebut menunjukkan pergeseran preferensi masyarakat Indonesia dari mobil baru ke mobil bekas.
“Memang dari 2023 dibandingkan dengan 2013 itu naik tiga kali lipat dari hanya 500.000 unit sekarang sudah 1,4 juta, jadi ini pergeseran ke mobil bekas," ujarnya, Kamis (11/7/2024).
Riyanto mengungkapkan bahwa peningkatan pasar mobil bekas ini juga dipengaruhi oleh perbedaan yang signifikan antara pendapatan per kapita domestik dengan kenaikan harga mobil baru.
“Ini mungkin karena market mobil bekas di Jawa bisa dipengaruhi oleh harga mobil baru yang naik, tapi mobil bekas tersedia cukup banyak di pasaran dengan harga yang relatif lebih rendah,” tambahnya.
Selain itu, hasil riset yang melibatkan responden di pulau Jawa menunjukkan bahwa sekitar 63 persen masyarakat memilih untuk membeli mobil bekas sepanjang tahun 2023.
Di Sumatra, angka ini lebih rendah, namun pilihan terhadap mobil bekas tetap dominan.
Perubahan juga terjadi dalam siklus pembelian mobil baru, yang menunjukkan adanya perlambatan. “Dulu 4-5 tahun ganti mobil, sekarang 6-7 tahun baru ganti, jadi karena agak lama, pasar agak lambat," kata Riyanto.
Riset dari LPEM FEB UI ini didukung oleh data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat peningkatan pembiayaan untuk mobil bekas. Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Pembiayaan OJK, menyatakan bahwa pembiayaan mobil bekas naik 25,82 persen year on year, mencapai Rp83,72 triliun, sementara pembiayaan untuk mobil baru hanya meningkat 10 persen, mencapai Rp150,69 triliun.
"Penyaluran pembiayaan terbesar oleh perusahaan pembiayaan (multifinance) justru disalurkan pada bidang otomotif, yaitu sebesar Rp398,64 triliun," ungkap Agusman dalam laporannya bulan Juni lalu, dikutip dari Antara.
Tingginya angka penjualan mobil bekas ini menjadi indikator penting dalam memahami dinamika pasar otomotif di Indonesia, serta menunjukkan adaptasi masyarakat terhadap kondisi ekonomi yang berubah.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.