Israel telah berulang kali membunuh petugas medis di Jalur Gaza yang sedang menjalankan tugas kesehatan, dan tindakan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
Organisasi kemanusiaan asal Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), mengekspresikan kecemasan yang mendalam mengenai situasi yang semakin parah di Jalur Gaza, yang kini berada di ambang krisis kemanusiaan, dan menyerukan tindakan nyata dari komunitas global untuk menghentikan Israel.
“Situasi ini perlu terus disuarakan, karena ketidakaktifan hanya akan berujung pada kompromi,” ucap Ketua Presidium MER-C Hadiki Habib dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, pada hari Kamis (10/4/2025).
Ia menekankan bahwa Israel telah berulang kali membunuh petugas medis di Jalur Gaza yang sedang menjalankan tugas kesehatan, dan tindakan ini merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang serius.
Di tengah upaya untuk mengakhiri permusuhan, ia menyatakan bahwa Israel terus melakukan pelanggaran kemanusiaan yang terencana dan terorganisir, termasuk menyerang tenaga medis dan pekerja kemanusiaan, serta staf PBB.
Hadiki menambahkan bahwa penutupan jalur bantuan kemanusiaan membuat keadaan semakin memburuk, yang berpotensi menimbulkan bencana kelaparan terparah dalam sejarah Gaza.
Rumah sakit, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis menjadi target serangan Israel, yang menjadi pelanggaran nyata yang bertentangan dengan hukum humaniter internasional, ujar dia.
Sejak 18 Maret 2025, MER-C telah mengirim delapan tim medis ke Jalur Gaza, dan saat ini enam relawan MER-C masih berada di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Menurut Hadiki, para relawan itu menyaksikan secara langsung serangan dan kehancuran yang terjadi setiap hari di wilayah tersebut.
"Ini bukan lagi sekadar konflik. Ini adalah tragedi kemanusiaan besar yang tidak boleh dibiarkan berlangsung lebih lama. Dunia internasional harus bersuara dan bertindak," ucapnya.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.