Kebiasaan Tidur Teratur Baik Turunkan Risiko Diabetes Secara Signifikan
22 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: pexels.com
Tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan yang optimal.
Tubuh manusia terus bekerja untuk menjaga keseimbangan dan harmoni. Aspek kunci dari keseimbangan ini adalah pengaturan gula darah, yang berperan penting dalam kesehatan secara keseluruhan.
Namun tahukah Anda bahwa pola tidur Anda dapat berdampak besar pada cara tubuh Anda mengatur kadar gula darah?
Aktivitas tidur berkaitan dengan hormon.
Tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan yang optimal. Pola tidur yang terganggu dapat mempengaruhi berbagai proses fisiologis seperti metabolisme dan regulasi hormonal.
Kurang tidur, jika tidak cukup atau berkualitas buruk, dapat mengganggu keseimbangan hormon yang berperan dalam pengaturan kadar gula darah. Salah satu efek paling signifikan adalah sensitivitas insulin.
Bila Anda kurang tidur, tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga sel-sel lebih sulit menyerap glukosa secara efektif. Resistensi insulin ini dapat menyebabkan kadar gula darah yang lebih tinggi dari waktu ke waktu, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Kurang tidur, mengutip Times of India, telah dikaitkan dengan peningkatan kadar hormon stres seperti kortisol. Kadar kortisol yang meningkat selanjutnya dapat menyebabkan resistensi insulin dan mempercepat kerusakan jaringan otot, sehingga melepaskan glukosa tambahan ke dalam aliran darah.
Waktu Tidur juga Penting
Ritme sirkadian, sering disebut sebagai jam internal tubuh, mengatur sistem proses biologis yang disetel dengan baik berulang kira-kira setiap 24 jam. Ritme ini tidak hanya mengatur siklus tidur-bangun tetapi juga memengaruhi sekresi hormon, termasuk hormon penting seperti insulin dan melatonin.
Insulin biasanya dilepaskan sebagai respons terhadap makanan, dengan pola sekresinya disinkronkan dengan siklus sirkadian. Melatonin, di sisi lain, mengatur tidur dan diproduksi sebagai respons terhadap kegelapan, memberi sinyal kepada tubuh bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.
Gangguan pada keseimbangan yang rapuh, seperti mereka yang memiliki jadwal kerja shift atau tidur yang tidak teratur, dapat mendatangkan malapetaka pada pelepasan hormon. Misalnya, pola tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan waktu makan tidak konsisten, sehingga membingungkan respons insulin tubuh. Kerja shift, dengan persyaratan untuk terjaga di malam hari, dapat mengganggu produksi melatonin, yang berpotensi mengganggu kualitas tidur dan ritme sirkadian.
Gangguan ini tidak hanya memengaruhi kesehatan langsung—seperti gangguan toleransi glukosa—tetapi juga berkontribusi terhadap risiko jangka panjang, termasuk resistensi insulin dan peningkatan kerentanan diabetes. Dengan demikian, menjaga jadwal tidur yang teratur dan meminimalkan gangguan pada ritme sirkadian sangat penting untuk mendukung fungsi hormon dan pengaturan gula darah yang optimal.
Inilah yang Dikatakan Sains
Banyak penelitian telah memberikan wawasan tentang hubungan antara tidur dan pengaturan gula darah. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan satu malam kurang tidur dapat memengaruhi sensitivitas insulin pada hari berikutnya.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang yang tidur hanya empat jam per malam selama enam malam menunjukkan gangguan signifikan pada sensitivitas insulin dibandingkan dengan mereka yang tidur selama delapan jam per malam. Penelitian telah mengatakan bahwa individu yang secara teratur tidur kurang dari enam jam per malam memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidur tujuh hingga delapan jam per malam.
Temuan ini menekankan pada prioritas tidur yang cukup dan berkualitas sebagai bagian dari pendekatan komprehensif untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Bagaimana Mendapatkan Tidur Nyenyak?
Menciptakan lingkungan yang sempurna untuk tidur berkualitas dimulai dengan menyiapkan suasana. Mulailah dengan menetapkan rutinitas waktu tidur menenangkan—ritual yang memberi sinyal kepada tubuh Anda bahwa sudah waktunya untuk bersantai. Baik itu membaca buku, mandi air hangat, atau berlatih peregangan yoga ringan, temukan apa yang menenangkan pikiran dan membantu Anda bertransisi ke mode tidur.
Selanjutnya, pertimbangkan lingkungan tidur Anda. Jaga agar kamar tidur tetap sejuk, gelap, dan tenang untuk meminimalkan gangguan. Belilah kasur dan bantal yang nyaman yang menyangga tubuh Anda dan meningkatkan relaksasi. Batasi waktu menonton layar sebelum tidur, karena cahaya biru yang dipancarkan perangkat dapat mengganggu produksi melatonin alami tubuh Anda, hormon tidur.
Perhatikan apa yang Anda konsumsi beberapa jam menjelang tidur. Hindari makanan berat, kafein, dan alkohol, karena dapat mengganggu kemampuan untuk tertidur atau tetap tertidur. Sebaliknya, pilihlah makanan ringan jika perlu dan tetaplah terhidrasi dengan air sepanjang hari.
Pertahankan jadwal tidur yang konsisten, usahakan untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari—bahkan di akhir pekan. Ini membantu mengatur jam internal tubuh serta mengoptimalkan kualitas tidur dari waktu ke waktu.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.