Hati-hati, Stres Bisa Sebabkan Penyakit Jantung

Bagikan

Foto: IDE Times

Stres merupakan respons otomatis manusia terhadap situasi sulit atau menyakitkan. Jika stres hanya berlangsung sebentar, umumnya hal ini bermanfaat karena dapat memotivasi kita untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit.

Stres merupakan respons otomatis manusia terhadap situasi sulit atau menyakitkan. Jika stres hanya berlangsung sebentar, umumnya hal ini bermanfaat karena dapat memotivasi kita untuk menyelesaikan tugas-tugas sulit. Namun jika stres terus berlanjut maka akan berdampak buruk pada kesehatan fisik dan psikologis kita.

Respon stres mempunyai komponen emosional atau emosi yang menimbulkan berbagai emosi negatif, seperti rasa cemas, takut, frustasi, sedih, dan lain-lain. Yuk, gulir ke bawah untuk informasi lengkapnya. Trideep Choudhury, Konsultan Psikiater, Departemen Ilmu Perilaku dan Kesehatan Mental, Fortis New Delhi, India, mengatakan salah satu organ vital tubuh kita yang terkena dampak stres berkepanjangan adalah jantung kita.

“Saat stres, tubuh kita melepaskan hormon stres yang disebut katekolamin. Hormon stres ini meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen, memungkinkan tubuh untuk secara proaktif merespons pemicu stres. Lurus. Kebutuhan peningkatan asupan oksigen yang berkepanjangan berarti jantung harus bekerja terlalu keras untuk a lama sekali, ujarnya seperti dilansir Times of India, Minggu 1 Oktober 2023.

Dampak stres yang berkepanjangan. Peningkatan detak jantung dan tekanan darah yang berkepanjangan dapat menyebabkan perubahan permanen pada ukuran jantung, irama jantung tidak normal, dan kejang pada arteri koroner yang menyebabkan berkurangnya suplai darah ke otot jantung, sehingga menyebabkan gagal jantung. karena nyeri dada dan nyeri epigastrium. tidak nyaman.

Terkadang kondisi seperti itu bisa memicu serangan jantung. Irama jantung yang tidak normal dapat mengirimkan bekuan darah ke otak sehingga menyebabkan stroke. Penelitian juga menunjukkan bahwa hormon stres jangka panjang dapat meningkatkan gula darah, kolesterol darah, dan trigliserida, yang merupakan faktor risiko umum penyakit jantung.

Stres juga dapat meningkatkan penumpukan plak di arteri.
Stres emosional juga dapat menyebabkan tidur tidak teratur atau tidak sehat. Kurang tidur, meski hanya beberapa hari, dapat menurunkan kemampuan Anda berkonsentrasi dalam bekerja, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas, yang pada akhirnya meningkatkan stres emosional.

Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan dapat bertahan lama serta menjadi faktor risiko independen penyakit jantung.

Stres menyebabkan keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat.Stres emosional dapat menyebabkan perilaku yang tidak pantas, seperti kebiasaan makan yang tidak sehat dan konsumsi sebagian besar makanan manis dan karbohidrat lainnya, serta lebih sedikit buah dan sayuran. Pola makan yang tidak sehat seperti itu bisa berdampak buruk pada jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa seseorang dapat mencoba menggunakan berbagai stimulan seperti alkohol, tembakau, dan obat-obatan lain untuk menghilangkan stres psikologis. Zat-zat ini sendiri berbahaya bagi jantung dan merupakan faktor utama morbiditas dan mortalitas jantung, bahkan pada usia muda.

#kesehatan #stress #penyakit #jantung #bahayastress #infokesehatan

03 September 2023

Menkes di forum ASEAN: Ini momen tepat investasi bidang kesehatan

31 Juli 2024

Pemerintah Terbitkan Aturan Baru PP No.28/2024 Untuk Atur Kandungan Gula Garam di Pangan,

11 Oktober 2023

Apakah makan kubis tumis benar-benar berbahaya? Demikian penjelasan dr Tirta

28 Juni 2024

Wajib Tahu! 3 Olahraga Paling Berbahaya Yang Bisa Menelan Banyak Korban

01 November 2023

5 Cara Menemukan Jati Diri, Saat Merasa Terasing dan Tersesat

26 September 2023

5 Tips Ampuh agar Tidak Susah Bangun Pagi, Gak Bakal Kesiangan Lagi