Siap Maju Pilkada 2024, Elektabilitas Sespri Iriana Jokowi Naik di Pilwalkot Bogor
20 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: DPC Gerindra
Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bogor 2024 akan diwarnai pertarungan sengit antara Dedi Rasim dan Sekretaris Pribadi (cespri) Iriana Jokowi, Sendi Fardiasnya.
Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Bogor 2024 akan diwarnai pertarungan sengit antara Dedi Rasim dan Sekretaris Pribadi (cespri) Iriana Jokowi, Sendi Fardiasnya.
Sebab, peluang Dedi menang di Pilkada Kawalkot Bogor 2024 masih lebih rendah dibandingkan Sendi. Berdasarkan hasil survei terbaru Lingkaran Riset Indonesia (LSI) Denny JA yang dilakukan pada 11-16 Juli 2024, elektabilitas Sendi terus meningkat pesat.
Semula persentase kemenangan Sespri Iliana Jokowi hanya 6,1%, namun kini meningkat menjadi 20,9%. Dari segi elektabilitas, Dedi Rasim masih memimpin dengan 39,1%. Jajak pendapat LSI Denny JA ini dilakukan dengan mempertimbangkan preferensi pemilih Kota Bogor terhadap sejumlah calon wali kota dan berbagai isu lainnya.
Direktur Eksekutif Citra Komukasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah menjelaskan, pertarungan sengit itu potensial terjadi karena dua hal. Pertama, keduanya punya potensi untuk memperoleh tiket partai. Selanjutnya posisi elektabilitas kedua figur yakin Dedie Rachim dan Sendi Fardiansyah, yang cukup menarik.
Menurut Toto, kedua kandidat tersebut memiliki tren elektabilitas yang berbeda. Dedie Rachim sebagai incumbent punya tren yang stagnan, meski masih memimpin. Tapi, disisi yang lain, Sendi Fardiansyah, punya tren yang meroket, meski masih di bawah Dedie Rachim.
"Tren elektabilitas Sendi bisa naik lagi setelah sejumlah partai resmi mengusung dirinya. Biasanya, keraguan memilih itu juga muncul karena dianggap belum tentu dapat tiket partai," katanya kepada pers di Kota Bogor pada Jumat (19/7/2024).
Dalam kontestasi pilkada, termasuk pilpres, jelas Toto, tren elektabilitas itu menjadi variabel penting yang harus dilihat. Karena dari pengalaman selama ini, kandidat yang punya tren naik, punya potensi menyalip kandidat yang di atasnya. Sebaliknya, kandidat yang trennya stagnan, apalagi turun, biasanya akan terus menurun.
Dalam kontek Pilwakot Bogor, menurut Toto, kandidat yang harus diwaspadai Dedie Rachim adalah Sendi Fardiansyah. Alasannya karena Sespri Iriana Jokowi ini punya tren naik, bahkan meroket.
Dari survei empat bulan sebelumnya, elektabilitas Sendi hanya 6,1 persen, namun saat ini elektabilitasnya sudah tembus ke angka 20,9 persen.
“Ini data yang good news buat Sendi. Tapi bad news buat Dedie. Bayangkan, naik dari 6,1 ke 20,9 persen itu sangat signifikan dalam simulasi 14 calon. Sementara, Dedie Rachim dari dua kali survei, posisinya masih masih belum beranjak jauh, yaitu sekitar 39 sampai 40 an persen,” katanya.
Sejumlah kandidat lain yang dipotret, ada Atang (10,0 persen), Raendi Rayendra (9,8 persen) dan yang lainnya di bawah 5 persen seperti Jenal Mutaqin (4,8 persen), Rusly Prihatevy (4,3 persen) dan lain-lain. Saat dikerucutkan menjadi enam calon, Sendi naik lagi ke 24,5 persen, Dedie Rachim ke 40,9 persen.
Variabel lain yang harus dilihat dalam membaca peluang, kata Toto, adalah tingginya pemilih yang masih berkategori soft supporter, yaitu gabungan pemilih yang sudah memilih tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali. Itulah pemilih cair yang sering disebut sebagai lahan tak bertuan.
“Soft supporternya masih 49 persen. Ini jumlah pemilih yang masih bisa diperebutkan. Sementara, strong supporternya belum ada yang tembus 30 persen. Pada bagian lain, baru 18,6 persen publik yang sudah menentukan pilihannya dari sekarang. Mayoritas publik, masih menunggu masa kampanye, hari tenang dan saat datang ke TPS,” ungkapnya.
Sebagai informasi, survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dilakukan dengan menggunakan metode standar multi stage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan kuesioner kepada 440 responden dengan margin of error 4,8 persen.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.