Pendaftar Capim KPK Sepi Peminat, Pansel Gelar Konsultasi Publik
12 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: Antara/Muh Hasanuddin
Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komite Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar konsultasi publik
Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Komite Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar konsultasi publik untuk mengumpulkan tuntutan para pegiat dan penggiat antikorupsi.
Wakil Ketua Pansel KPK Areef Satria mengatakan, sebanyak 79 calon telah mendaftar melalui situs https: //apel.setneg.go.id/ dan 64 orang dewasa telah mendaftar.
"Per saat ini, Kamis (11/7) peserta yang registrasi saja sudah 632 orang tapi yang submit dokumen itu 79 orang. Untuk dewas sudah 64 orang pendaftar," ujarnya di Makassar, Kamis (12/7/2024).
Arief Satria mengatakan konsultasi publik ini sudah dilakukan di berbagai kota seperti Surabaya, Medan dan Makassar.
Konsultasi publik juga sudah dilakukan dengan representasi pimpinan redaksi media massa, akademisi, asosiasi pengusaha, BUMN dan lainnya untuk menjaring aspirasi.
"Semoga dengan konsultasi publik ini kami bisa menyerap aspirasi yang nantinya bisa menjadi pertimbangan untuk menyeleksi para pendaftar dan kami bekerja sesuai dengan undang-undang," katanya.
Ia pun berharap besar kepada masyarakat untuk memberikan masukan kepada pansel terkait dengan rekam jejak para pendaftar.
Arief mengakui jika pansel memiliki banyak instrumen dalam proses seleksi itu seperti analisis PPATK melalui transaksi, kepatuhan dalam pajak maupun lainnya.
"Kami memiliki instrumen-instrumen dalam proses analisis melalui PPATK kemudian pajak dan lainnya. Peran masyarakat sangat penting, makanya kami mendorong partisipasi masyarakat dalam memberikan penilaian," terangnya.
Bagi masyarakat, kata dia, yang akan memberikan tanggapan mengenai peserta capim KPK bisa langsung mengaksesnya melalui laman yang telah disiapkan sebelumnya.
Sementara itu, mantan Ketua KPK Agus Rahardjo turut menanggapi sepinya seleksi capim dan dewas KPK yang baru. Salah satu caranya adalah, panitia seleksi harus menjemput bola secara langsung.
“Kalau ini kan keluhannya pendaftarnya kurang, itu panselnya harus jemput bola, zaman saya 226 dianggap kurang. Banyak orang yang di-chat, ditelepon, termasuk saya, saya di periode pertama enggak daftar, baru di periode kedua saya daftar itu setelah di Whatsapp ‘pak tolong daftar’,” kata Agus saat ditemui di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).
Agus menjelaskan bahwa panitia seleksi harus menghubungi secara langsung dengan melihat calon-calon atau nama-nama yang kompeten.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.