Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Pembaruan Dari CrowdStrike Sebabkan Microsof Alami Gangguan di 8,5 juta Perangkat

Bagikan
22 Juli 2024 | Author : Redaksi
Foto: pexels.com
Gangguan teknis global terkait pembaruan perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike berdampak pada sekitar 8,5 juta perangkat Microsoft di seluruh dunia.
Gangguan teknis global terkait pembaruan perangkat lunak yang dilakukan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike berdampak pada sekitar 8,5 juta perangkat Microsoft di seluruh dunia.

"Saat ini kami memperkirakan bahwa pembaruan CrowdStrike memengaruhi 8,5 juta perangkat Windows, atau kurang dari 1 persen dari semua mesin Windows," kata Microsoft dalam sebuah posting blog Sabtu (20/7/2024),

Pembaruan perangkat lunak oleh firma keamanan siber global CrowdStrike, salah satu operator terbesar dalam industri ini, memicu masalah sistem yang mengakibatkan terhentinya penerbangan, memaksa penyiar berhenti mengudara, dan membuat pelanggan tidak memiliki akses ke layanan seperti perawatan kesehatan atau perbankan.

"Meskipun persentasenya kecil, dampak luas di sektor ekonomi dan sosial mencerminkan penggunaan CrowdStrike oleh perusahaan yang menjalankan banyak layanan penting," tambah Microsoft.

CrowdStrike telah membantu mengembangkan solusi yang akan membantu infrastruktur Azure milik Microsoft mempercepat perbaikan, kata Microsoft. Mereka juga menambahkan telah bekerja sama dengan Amazon Web Services dan Google Cloud Platform, berbagi informasi tentang dampak yang dilihat Microsoft di seluruh industri.

Industri perjalanan udara mulai pulih mulai Sabtu dari gangguan yang mengakibatkan ribuan penerbangan dibatalkan, membuat penumpang terlantar atau bergulat dengan penundaan selama berjam-jam karena bandara dan maskapai penerbangan terjebak dalam gangguan TI.

Delta Air Lines, salah satu maskapai penerbangan yang paling terpukul, mengatakan bahwa hingga pukul 10 pagi EDT (1400 GMT) pada hari Sabtu, lebih dari 600 penerbangan telah dibatalkan, dan menambahkan bahwa pembatalan tambahan diperkirakan akan terjadi.

CrowdStrike Meminta Maaf

Sementara itu, CEO CrowdStrike George Kurtz meminta maaf atas kegagalan teknologi global yang mengganggu banyak industri pada Jumat (19/7/2024). Ia berjanji untuk bekerja sama dengan semua pelanggannya saat mereka berupaya mengembalikan operasi online mereka.

"Kami sangat menyesal atas dampak yang telah kami timbulkan kepada pelanggan, wisatawan, dan siapa pun yang terkena dampak ini, termasuk perusahaan kami," katanya kepada program "Today" di NBC News.

"Banyak pelanggan yang me-reboot sistem dan sistem itu akan segera beroperasi," kata Kurtz. "Mungkin butuh waktu bagi beberapa sistem yang tidak akan pulih secara otomatis," tambahnya, tetapi perusahaan "akan memastikan setiap pelanggan pulih sepenuhnya."
Baca Juga
• Pengunjung Bawa Tenda, Cara Liburan Asyik Merayakan Tahun Baru di Ancol
• Banjir Bandang di Ternate, Tujuh Orang Meninggal
• Pantang Menyerah Usai Olimpiade, Gregoria Akan Ikut Japan Open
• Kemenkumham Ancam Tegas Blokir Perusahaan Terlibat Judi Online
• Puncak Arus Balik Hari Ini, Kapolri Perintahkan Anggotanya Siaga
#CrowdStrike #Microsoft #Perangkat #teknologi
BERITA LAINNYA
Politik Tegas! DKPP Sebut Penyelenggara Pemilu Yang Kena Sanksi Berat Bisa Langsung Dipecat
Infotainment Anji Tepis Selingkuh Jadi Penyebab Cerai dengan Sang Istri: Tidak Melibatkan Siapapun
Hiburan Muncul di Iklan, Akting Meghan Markle Tuai Komentar
Dalam Negeri Innalilahi, Istri Habib Luthfi, Syarifah Salma Meninggal Dunia
Hiburan Konsisten Dukung Palestina, Bella Hadid Rela Hilang Pekerjaan
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.