Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Legislator Daerah Ikut Kelola Dapur MBG, Etiskah?

Bagikan
15 September 2025 | Author : Redaksi
Foto: Petugas menyiapkan paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ilir Barat (IB) II Palembang (Antara)
Keterlibatan legislator daerah dalam dapur MBG adalah isu serius. Walau tidak menyalahi hukum positif, praktik ini jelas menabrak etika politik dan berisiko mencederai kepercayaan publik. Pertanyaan “Etiskah?” seharusnya menjadi refleksi bagi para wakil rakyat: apakah mereka bekerja untuk kepentingan rakyat, atau justru demi kepentingan pribadi?
Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) lewat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi salah satu terobosan penting pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak sekolah. Namun, di balik niat baik tersebut, muncul kabar bahwa sejumlah anggota DPRD di berbagai daerah ikut terlibat dalam kepemilikan maupun pengelolaan dapur MBG.

Kabar ini menimbulkan tanda tanya besar: apakah etis seorang legislator, yang seharusnya menjadi pengawas program, justru ikut duduk sebagai pengelola?

Formappi: Benturan Etika dan Konflik Kepentingan

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menegaskan bahwa dugaan keterlibatan anggota DPRD dalam dapur MBG menyalahi prinsip etika politik.

“Kalau benar legislator ikut mengelola, maka itu bukan saja melanggar etika, tapi juga merusak fungsi pengawasan. Bagaimana mungkin pengawas bisa objektif, kalau dia juga eksekutor?” tegas Lucius.

Menurutnya, kepercayaan publik terhadap parlemen bisa semakin merosot jika praktik ini terus dibiarkan.

Skala Besar, Rawan Intervensi

Program MBG bukanlah program kecil. Di Jawa Tengah saja, pemerintah mencatat sudah ada 877 dapur MBG/SPPG yang beroperasi melayani ribuan penerima manfaat.

Besarnya anggaran dan jangkauan program membuat MBG rawan intervensi kepentingan. Legislator yang seharusnya berada di posisi mengawasi justru bisa tergoda untuk ikut mengambil peran sebagai pelaksana.

Contoh Kasus di Daerah

Di beberapa daerah, laporan media lokal menyebutkan adanya dugaan keterlibatan anggota DPRD. Di Takalar, Sulawesi Selatan, misalnya, sejumlah legislator diduga cawe-cawe dalam urusan proyek dapur MBG.

Di wilayah lain, ada anggota dewan yang terang-terangan mengakui bahwa rekan sesamanya ikut menjadi investor dapur MBG.

Praktik semacam ini menimbulkan kecurigaan publik: apakah benar dapur MBG dijalankan semata-mata demi peningkatan gizi, atau sudah terseret dalam tarik-menarik kepentingan politik dan bisnis?

Bantahan Badan Gizi Nasional

Menanggapi isu ini, pihak Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa seluruh dapur MBG dikelola sesuai prosedur. Kepala BGN menyebut tuduhan adanya keterlibatan anggota dewan tidak bisa digeneralisasi, karena mekanisme pelaksanaan program sudah memiliki aturan yang jelas.

Meski demikian, sorotan publik tetap menguat. Transparansi dan pengawasan dianggap penting agar program tidak berubah menjadi lahan bisnis baru bagi para elit daerah.

Hukum vs Etika

Secara hukum, tidak ada aturan tegas yang melarang anggota DPRD memiliki usaha atau terlibat dalam program pemerintah. Namun, prinsip good governance dan standar etika menuntut adanya pemisahan peran antara pengawas dan pelaksana.

Kajian antikorupsi menekankan bahwa rangkap peran dalam pengawasan dan pelaksanaan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dan membuka celah penyalahgunaan wewenang.

Jalan Tengah: Transparansi dan Regulasi

Publik menuntut kejelasan. Jika benar ada legislator yang ikut mengelola dapur MBG, maka perlu ada aturan yang lebih tegas untuk mencegah benturan kepentingan. Transparansi dalam pengadaan, distribusi, hingga pengawasan harus diperkuat.

Program MBG sejatinya hadir untuk memberikan manfaat nyata: memastikan anak-anak sekolah dan masyarakat miskin mendapat makanan bergizi. Agar tujuan itu tidak ternoda, para legislator sebaiknya menjaga jarak, fokus pada fungsi pengawasan, dan menyerahkan pelaksanaan program kepada pihak yang berkompeten.
Baca Juga
• Pemerintah Susun Enam Paket Stimulus Tarik Daya Beli, Ekonom: Rentan Jadi Jatah Politis
• Ledakan Amunisi TNI Di Garut, Dedi Mulyadi Janji Biayai Kuliah Anak Para Korban
• Bikin Malu! Hakim Ali Muhtarom Titipkan Uang Hasil Korupsi ke Keluarga
• 5 Ribu Dapur MBG Diduga Fiktif, DPR Desak Audit dan Transparansi
• Keputusan Baru KPU Soal Data Capres, DPR Minta Transparansi
#Legislator #Daerah #Dapur #MBG #pemerintah #politik
BERITA LAINNYA
Infotainment Film Wakaf, Debut Film Horror Pertama Puteri Delina, Angkat Isu di Masyarakat
Infotainment Sandra Dewi Diduga Akan Terseret Kasus Korupsi Tambang Sang Suami Harvey Moesi
Infotainment Sempat Salat Tak Pakai Mukena, Ini Tanggapan Ashanty
Luar Negeri Netanyahu Serukan Perang Darat Segara, Hamas Akan Hancur?
Infotainment Putus dari Wulan Guritno, Sabda Ahessa Dikabarkan Hijrah
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.