Benteng Cawapres Gibran di Prabowo, Ini Efek Plus Minusnya

15 Oktober 2023 | Author : Susanti

Foto: IDE Times

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus calon presiden (Capres) RI, Prabowo Subianto mengatakan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya dipersempit menjadi empat nama.

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus calon presiden (Capres) RI, Prabowo Subianto mengatakan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya dipersempit menjadi empat nama.

Hal itu diputuskan dalam pertemuan dengan pimpinan pendukung partai di Kertanegara, Jakarta. Prabowo mengatakan, dari empat nama yang diajukan, ada yang berasal dari luar Jawa, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Dikutip dari detikcom, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merupakan salah satu pendamping Prabowo.

Ia mengatakan Gibran adalah sosok yang memiliki kualitas kepemimpinan. Apalagi, status Gibran sebagai calon Gubernur Jawa Tengah masih menempati peringkat pertama.

Direktur Eksekutif Institut Demokrasi dan Strategi Ahmad Khoirul Umam memberikan analisis jika Gibran menjadi pendamping Prabowo. Ia mengatakan, akan ada sisi positif dan negatifnya jika Gibran maju pada pemilu presiden dan wakil presiden 2024.

Dalam analisisnya, Ahmad mengatakan, beberapa hari menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Fraksi Prabowo dan Ganjar Pranowo masih belum menunjukkan tanda-tanda akan menyatakan calon wakil presidennya.

“Kemungkinan besar Ganjar masih menunggu keputusan nama pendamping Prabowo. Sementara itu, Prabowo sendiri masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batasan usia calon wakil presiden 35 tahun.

“Jika putusan Mahkamah Konstitusi mengesahkan uji materi (JR) mengenai batasan usia calon wakil presiden, maka hampir bisa dipastikan Gibran akan menjadi calon wakil presiden dari Prabowo,” kata Pak Ahmad di Jakarta, Kamis (Oktober) lalu. 10, 2019). keduabelas). .

Menurut dia, sisi positif pencalonan Gibran sebagai wakil presiden adalah menjadi “titik temu” dalam proses perundingan yang sulit di lingkungan Aliansi Untuk Maju Indonesia (KIM), apalagi di tengah sengitnya pertarungan antar Golkar. dan PAN menginginkan Erick Tohir. Pencalonan Gibran juga bisa menjadi mesin politik yang bertujuan mengikis suara pendukung Ganjar Pranowo di daerah yang dikuasai PDIP.

Di sisi lain, kata Ahmad, pencalonan Gibran bisa menimbulkan "perang gelembung" antara kubu Prabowo dan PDIP yang kembali merasa dikhianati, kewalahan, dan diabaikan oleh keluarga Jokowi.

“Jika Gibran menjadi calon wakil presiden dari Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan kajian menyeluruh terhadap status hubungan dan keanggotaan Gibran, Boby, bahkan Jokowi sendiri di PDIP,” kata Ahmad.

Pada saat yang sama, menurutnya, pencalonan Gibran nampaknya sangat dinantikan oleh lawan politik Jokowi, karena cerita tentang “politik dinasti” akan menjadi senjata yang sangat efektif untuk menyerang legitimasi dan reputasi politik Presiden Jokowi, serta juga reputasi politik. untuk menyerang dan menghancurkan mesin politik kepresidenan Prabowo.

Memang benar, keputusan Mahkamah Konstitusi dan pernyataan Prabowo-Gibran akan dilihat sebagai ekspresi nyata dari ambisi besar kekuasaan Jokowi, dalam melanjutkan aktivitas politiknya untuk memenangkan kursi presiden 3 periode, menunda pemilu, dan memantapkan posisinya sebagai presiden. . anak-anak dalam ranah politik kekuasaan nasional.

“Bahkan, narasi politik dinasti yang mengacu pada pasangan Prabowo-Gibran bisa dijadikan wacana penyalahgunaan kekuasaan, dengan merujuk pada kemungkinan kekuasaan presiden mengganggu kewenangan publik, kekuasaan Mahkamah Konstitusi.

Jika PDIP bergairah, bukan tidak mungkin berkoordinasi dengan partai-partai koalisi yang kini menjadi rival memperebutkan kekuasaan, akan membuka pintu proses pemakzulan terhadap kekuasaan Presiden Jokowi, kata Ahmad. Lebih lanjut, di level Pilpres, ia menyebut pasangan Prabowo-Gibran akan menyatukan seluruh musuh politik Jokowi, termasuk PDIP, untuk terang-terangan menentang kekuasaan Jokowi dengan mengalahkan Prabowo-Gibran.

Di sinilah pertemuan Puan Maharani dan Jusuf Kalla menemukan urgensi dan relevansinya, sebagai koordinasi pertama yang membuka kemungkinan kerja sama politik pada Pilpres 2024 putaran kedua, jika Jokowi dinilai benar-benar “bertindak” dan "melupakan dirinya sendiri" dengan kekuatan yang dia miliki sekarang, katanya.

#gibran #cawapres #cawapresprabowo #politik #pemilu2024

12 Juni 2024

Sempat Tak Penuhi Panggilan KPK, Adik SYL Akhirnya Jalani Pemeriksaan Hari Ini

04 September 2023

Mengusut korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan era Cak Imin, KPK memastikan tak ada kaitannya denga

30 Desember 2023

Pemilu Tinggal 45 Hari, Ini Kata Jokowi

20 Agustus 2024

Cak Imin Minta Anies Bersabar, Proses Politik Bisa Sangat Cepat Berubah

18 Juli 2024

Jokowi Lantik Thomas Djiwandono Jadi Wamenkeu II dan Sudaryono Wamentan Hari Ini

29 Juli 2024

Resmi Berkantor Di IKN, Jokowi Namai Kantor Presiden di IKN Diberi Nama Istana Garuda

28 Juni 2024

Imbas Data Negara Bocor, Publik Desak Mundur Menkominfo Budi Arie

21 September 2023

Mahfud MD Disebut Kandidat Terkuat Cawapres, Ganjar : Mohon Bersabar, Semua Nama Masih Digodok

07 Juli 2024

Masuk Bursa Pilkada Jakarta dan Jateng, Ini Tanggapan Kaesang

29 November 2024

KPU Umumkan Data C Hasil Pilkada Tingkat Provinsi 2024 Capai 97%

03 Mei 2024

Sudah Legowo Dengan Putusan MK, Cawapres 03 Mahfud MD Come Back ke Kampus

27 Februari 2024

Putri Zulkifli Hasan Raih Suara Terbanyak di Dapil Lampung 1 Pemilu 2024

25 November 2024

Panglima Benarkan Ada 35 Purnawirawan TNI Maju di Pilkada Serentak 2024

16 September 2023

Heboh! Sinyal Kuat: Ridwan Kamil menjadi Cawapres Ganjar

12 Oktober 2023

Dipanggil Jokowi ke Istana, Bos PPATK Laporkan Masalah FATF dan SYL