Menurut informasi dari Wall Street Journal dan laporan perusahaan, Honda menonjol sebagai pabrikan yang paling bergantung pada pembeli di AS.
Penjualan kendaraan-kendaraan berkualitas internasional terlihat sangat terkait dengan Amerika Serikat. Bagi banyak produsen otomotif, pasar AS menjadi paling signifikan, menyumbang lebih dari 25 persen total pendapatan.
Menurut informasi dari Wall Street Journal dan laporan perusahaan, Honda menonjol sebagai pabrikan yang paling bergantung pada pembeli di AS. Di tahun 2023, penjualan Honda di pasar AS meningkat sebesar 33 persen, mencerminkan tingginya permintaan untuk merek asal Jepang ini.
Untuk memperkuat kehadirannya di pasar AS dan beradaptasi dengan perkembangan elektrifikasi, Honda telah mengambil sejumlah langkah strategis besar, termasuk melakukan investasi di Ohio.
Honda telah menyisihkan lebih dari 1 miliar dolar AS untuk merenovasi fasilitas produksinya di Ohio, agar dapat memproduksi kendaraan bertenaga bensin, hibrida, dan listrik (EV) dalam satu jalur produksi yang sama.
Di samping itu, dengan menggandeng LG Energy Solution, Honda berinvestasi sebesar 4,4 miliar dolar AS untuk membangun pabrik produksi baterai baru di Ohio.
Latar Belakang Tarif Kendaraan di AS
Menurut data dari S&P Global Mobility, pada tahun 2024 hampir setengah dari kendaraan baru yang dijual di AS dirakit di luar negeri.
Berikut adalah lima negara utama pengekspor kendaraan ke AS berdasarkan nilai impor:
1. Meksiko - US$78,5 miliar
2. Jepang - US$39,7 miliar
3. Korea Selatan - US$36,6 miliar
4. Kanada - US$31,2 miliar
5. Jerman - US$24,8 miliar
Presiden AS Donald Trump mendorong kebijakan tarif otomotif sebagai cara untuk memaksa produsen memindahkan produksi ke AS. Akan tetapi, hal ini sulit diterapkan karena:
- Rantai pasok otomotif bersifat global dan kompleks.
- Produsen mobil sangat bergantung pada jaringan pemasok internasional untuk komponen dan bahan.
- Memindahkan lini produksi membutuhkan waktu bertahun-tahun dan investasi besar.
Seorang eksekutif otomotif yang diwawancarai secara anonim oleh CNN menyatakan bahwa membangun kapasitas produksi baru butuh waktu minimal tiga tahun. "Dan saat itu, pemerintahan bisa saja sudah berganti dan aturannya berubah lagi," katanya.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.