Padari Kota, Ribuan Warga Israel Deklarasikan 'Hari Perlawanan' dari Pemerintah Netanyahu
07 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: Tangkapan Layar/The Times of Israel
Gerakan protes Israel telah mendeklarasikan tanggal 7 Juli sebagai “Hari Perlawanan Nasional” terhadap pemerintah.
Gerakan protes Israel telah mendeklarasikan tanggal 7 Juli sebagai “Hari Perlawanan Nasional” terhadap pemerintah. Mulai Minggu pagi, ribuan pengunjuk rasa memblokir persimpangan dan jalan raya di seluruh negeri.
Seperti diberitakan Sputnik pada Minggu (7 Juli 2024), para pengunjuk rasa juga menyerukan pemilu dini dan menuntut pembebasan segera para sandera yang diculik oleh kelompok Hamas tepat sembilan bulan lalu, tepatnya pada 7 Oktober 2023.
Banyak video di media sosial yang memperlihatkan aksi para pengunjuk rasa.
Demonstrasi besar-besaran diperkirakan terjadi di Tel Aviv, Yerusalem, Haifa dan puluhan kota lainnya.
Namun, polisi Israel belum memberikan komentar tentang aksi unjuk rasa hari ini.
Para demonstran berencana mengadakan unjuk rasa di depan kantor Federasi Pekerja di Tel Aviv, pada Senin (8/7/2024), dan menuntut agar serikat pekerja 'menghentikan perekonomian'.
Protes diperkirakan mencapai puncaknya pada malam hari. Peserta unjuk rasa juga berencana untuk memprotes di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem.
Aksi protes anti-pemerintah yang menuntut pemilu dini dan pembebasan segera para sandera telah diadakan setiap pekan di Israel selama beberapa bulan terakhir.
'Hari Perlawanan Nasional' yang diproklamirkan guna memperingati sembilan bulan penyerangan kelompok Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, memicu eskalasi konflik Palestina-Israel hingga saat ini.
Dalam kejadian 7 Oktober itu, kelompok Hamas menculik lebih dari 250 warga dari Israel selatan. Diperkirakan sekitar 120 sandera Israel ditahan oleh Hamas, termasuk 40 di antaranya yang diduga telah meninggal.
Pekan ini, kantor Netanyahu mengatakan bahwa para perundingnya, telah menerima respon Hamas tentang kesepakatan prospektif yang akan memastikan pembebasan sandera dengan imbalan gencatan senjata di Gaza.
Kepala intelijen Israel David Barnea bertolak ke Qatar pada Jumat (5/7/2024) untuk melanjutkan pembicaraan tidak langsung dengan Hamas.
Kantor Netanyahu mengatakan negosiasi akan dilanjutkan minggu depan dan masih ada perbedaan pandangan di antara kedua belah pihak.
Melalui berbagai operasi dan upaya kemanusiaan, 135 orang telah dibebaskan dari tawanan Hamas, termasuk para sandera yang telah meninggal dunia yang jenazahnya diambil dari wilayah tersebut.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.