Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Ketergantungan Gadget, Gen Z Cepat Bosan Ngobrol Tatap Muka

Bagikan
14 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Thinkstock
Ketergantungan tinggi pada ponsel menyebabkan ketidaknyamanan saat jauh dari perangkat tersebut. Sebanyak 28 persen responden bahkan melaporkan mengalami kecemasan serius saat tidak memegang ponsel.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa tiga perempat orang dewasa dari generasi Z mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus saat berinteraksi secara langsung. Bahkan, banyak yang mulai bermain dengan ponsel mereka hanya setelah berbicara selama dua menit.

Menurut laporan dari situs Mirror, pada Minggu, 13 April 2025, studi yang melibatkan 2000 partisipan berusia antara 18 hingga 28 tahun ini menunjukkan dampak penggunaan teknologi serta ketergantungan pada smartphone terhadap kemampuan konsentrasi, interaksi sosial di dunia nyata, dan kesehatan mental.

Penelitian yang dilakukan oleh AXA UK untuk laporan tahunan Mind Health Report menemukan bahwa 39 persen peserta mengakui adanya kecenderungan kuat untuk memeriksa ponsel saat berbicara dengan orang lain. Gangguan utama berasal dari keinginan untuk membaca pesan dan berselancar di media sosial, di mana notifikasi sangat sulit untuk diabaikan.

Psikolog Dr. Linda Papadopoulos memberikan pandangannya atas temuan ini. Ia berpendapat bahwa saat ini, kita menyaksikan generasi yang lebih terhubung daripada sebelumnya, tetapi juga mengalami lebih banyak kesepian dan kecemasan.

"Notifikasi yang terus-menerus, scrolling tanpa akhir, serta tekanan untuk tetap aktif membuat sistem saraf mereka dalam keadaan terlalu terstimulasi dan memperburuk kemampuan fokus," jelasnya.

Sebanyak 38 persen dari responden menganggap interaksi tatap muka itu 'membosankan', sementara 63 persen lainnya mengaku mengalami kesulitan dalam berhadapan langsung. Akibatnya, banyak yang cenderung menggunakan smartphone sebagai cara untuk menghindar, bahkan saat berkumpul dengan teman, berbicara dengan keluarga, dan dalam situasi sosial lainnya.

Bagi sebagian orang, ketergantungan tinggi pada ponsel menyebabkan ketidaknyamanan saat jauh dari perangkat tersebut. Sebanyak 28 persen responden bahkan melaporkan mengalami kecemasan serius saat tidak memegang ponsel.

Dampak Buruk Media Sosial

Laporan tersebut juga mencatat lebih dari separuh Gen Z merasa tertekan untuk merespons pesan secepat mungkin, meski sebenarnya tidak ingin melakukannya. Bahkan, beberapa pasien Dr. Papadopoulos disebutkan sampai terbangun di malam hari hanya untuk memeriksa notifikasi.

Satu dari lima Gen Z mengaku kesulitan fokus dan produktivitas akibat penggunaan ponsel berlebihan, dengan media sosial menjadi penyebab utama menurunnya kesehatan mental.

Sebanyak sepertiga responden mengaku membandingkan penampilan mereka dengan orang lain di media sosial, yang berdampak negatif terhadap rasa percaya diri mereka. Selain itu, 33 persen lainnya merasa kesehatan mental mereka memburuk karena kebiasaan scrolling sebelum tidur.

CEO AXA UK & Ireland Tara Foley menyatakan keprihatinannya terhadap temuan ini.

"Hasil Mind Health Report kelima kami ini sangat mencengangkan. Kita memang sangat terkoneksi melalui layar, tapi kadang kehilangan sentuhan manusiawi," ujarnya.

Menariknya, hanya 14 persen dari Gen Z yang mengalami masalah kesehatan mental berani mencari bantuan dari tenaga medis. Sebagian besar lebih memilih berbicara kepada teman (37 persen) atau pasangan (31 persen), sementara 14 persen lainnya mengaku tidak punya siapapun untuk diajak bicara.

Meski demikian, ada sisi positif yang terlihat. Sebanyak 56 persen responden telah secara sadar mengambil langkah istirahat dari media sosial atau penggunaan ponsel untuk memperbaiki kesehatan mental mereka, yang dinilai para ahli sebagai arah perubahan yang positif.

"Kita perlu membantu anak muda membangun kebiasaan digital yang lebih sehat, bukan dengan menghilangkan ponsel sepenuhnya, tapi dengan menciptakan struktur dalam penggunaannya," kata Dr. Papadopoulos.

Adapun Foley berharap riset ini bisa mendorong pendekatan yang lebih kolaboratif untuk mengembangkan solusi yang dapat meningkatkan ketahanan dan kesehatan mental, khususnya bagi generasi muda.
Baca Juga
• Dapar Rating Tinggi! Begini Sinopsis Film Dead Man dengan Genre Thriller Mystery
• Indonesia-Turki Akan Kerja Sama Kebudayaan, Tekankan Kolaborasi Pameran Sejarah hingga Perfilman
• Simak! Lirik Lagu Hey Hello - Cha Eun Woo feat. Peder Elias dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
• Diduga Bunuh Diri, Kagney Linn Karter Meninggal Dunia
• Ini 6 Tips Liburan Hemat yang Nggak Bikin Kantong Menipis
#GenZ #Ngobrol #TatapMuka #teknologi #gadget #update
BERITA LAINNYA
Infotainment Selamat! Bastian Steel Lamar Sitha Marino, Pamer Cincin Tunangan
Dalam Negeri Viral Indomie Versus Mie Gaga, Netizen Malah Pilih Mie Ini
Dalam Negeri Tim Labfor Polri Ungkap Masih Selidiki Kebakaran Kilang Minyak Di Pertamina Balikpapan
Politik Ramai Anies Gandeng Cak Imin, Surya Paloh dan Jokowi Buka Suara
Kesehatan Buruk Untuk Kesehatan Mental Anak, Ini Dampak Perselingkuhan Orang Tua
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.