Dampak Dari Kematian Presiden Iran Raisi, Ini Yang Akan Terjadi
22 Mei 2024 | Author : Susanti
Foto: IDE Times
Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada hari Minggu disebut-sebut mengguncang Amerika Serikat
Kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada hari Minggu disebut-sebut mengguncang Amerika Serikat. Mengutip Politico, ada informasi bahwa para pejabat di pemerintahan Presiden AS Joe Biden khawatir hal itu akan mendatangkan Paman Sam atau Israel.
Pemerintah AS dikatakan memantau dengan cermat reaksi Iran terhadap kematian mendadak presiden tersebut. Namun di sisi lain, Washington khawatir satu tuduhan saja bisa memperburuk ketegangan dengan Israel.
"Saya tidak bertaruh pada perubahan kebijakan apa pun," kata seorang pejabat senior pemerintah AS, dikutip Rabu (22/5/2024).
"Untuk sementara waktu, bukanlah menjadi sebuah pertanyaan gila untuk bertanya, 'Apakah ini awal mula Perang Dunia III?'," tambah seorang pejabat lain meski anonim.
Sejauh ini, Iran telah membuka penyelidikan atas kematian pemimpin utamanya. Namun, penyebab resmi kecelakaan tersebut belum dapat ditentukan.
Kecelakaan ini terjadi di saat ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat.
Hubungan kedua negara belum membaik. memiliki hubungan diplomatik. Hubungan tersebut memburuk setelah Donald Trump menarik diri dari perjanjian tersebut. Serangan nuklir Iran pada tahun 2018 saat ia menjabat presiden menyebabkan negara ulama tersebut kembali mendapat serangkaian sanksi dari AS.
Baru-baru ini, Washington dan Teheran memanas setelah serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober, di mana Iran mendukung milisi Palestina di Gaza, Hamas, dan proksi mereka seperti Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, sementara AS mendukung Israel .
Mengutip Firstpost, mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif justru mengungkapkan kemarahannya terhadap AS. Dia menekankan bahwa embargo adalah penyebab tidak langsung dari tragedi tersebut.
Embargo Washington terhadap Teheran membuat negara tersebut tidak mungkin mengakses suku cadang helikopter yang berkualitas. Kita tahu kalau helikopter yang jatuh itu adalah Bell 212 buatan Amerika. Namun tuduhan tersebut bertentangan dengan pernyataan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Austin mengatakan kelompoknya tidak berperan dalam kecelakaan itu.
"AS tidak punya peran dalam kecelakaan itu. Saya tidak bisa berspekulasi tentang apa yang mungkin menjadi penyebabnya," tegasnya.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan bahwa saat hilangnya helikopter itu, Teheran sempat meminta bantuan kepada Washington. Tetapi AS menolak dengan beralasan sebagian besar karena alasan logistik.
"Kami diminta bantuan oleh pemerintah Iran. Kami menjelaskan kepada mereka bahwa kami akan menawarkan bantuan, seperti yang akan kami lakukan sebagai tanggapan terhadap permintaan pemerintah asing dalam situasi seperti ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada wartawan.
Selain AS, tudingan ke Israel juga muncul. Mantan Anggota Parlemen Eropa Nick Griffin berkata ada alasan bahwa intelijen Israel Mossad terlibat dalam kecelakaan itu.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.