Infeksi DBD Bisa Terjadi Kapan Saja, Vaksinasi Wajib Dioptimalk
09 September 2024 | Author : Susanti
Foto: pexels.com
Masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa orang yang pernah terinfeksi demam berdarah tidak dapat tertular lagi.
Masih banyak masyarakat yang salah paham mengenai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Salah satu kesalahpahaman umum adalah bahwa orang yang pernah terinfeksi demam berdarah tidak dapat tertular lagi.
Faktanya, karena terdapat empat serotipe virus dengue yang berbeda, infeksi demam berdarah dapat kambuh dan infeksi berikutnya dapat menjadi lebih parah.
"Infeksi DBD bisa kambuh karena ada empat serotipe virusnya.
Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat, termasuk vaksinasi, sangat penting," ujar Buti A. Azhari, SpA, MKes menghadiri acara edukasi “Langkah Bersama Cegah DBD” yang baru saja diselenggarakan di Bandung.
Vaksinasi ini saat ini menyasar kelompok usia 6 hingga 45 tahun dan direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Persatuan Dokter Indonesia (PAPDI)
Buti mengingatkan, untuk menjamin perlindungan yang optimal, vaksinasi harus dilakukan secara lengkap sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
"Jika ingin mendapatkan vaksin DBD bersamaan dengan vaksin lain, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu," tambahnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga menyoroti beban besar yang ditimbulkan oleh DBD di Indonesia. "Indonesia menghadapi ribuan kasus DBD setiap tahun. Kami telah menyusun strategi nasional yang komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat DBD," ujar dr Anas Ma'ruf, MKM, Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI.
Strategi Nasional Pengelolaan Dengue 2021-2025 yang disusun pemerintah menargetkan penurunan angka kasus dan kematian secara berkelanjutan. Hingga minggu ke-33 tahun 2024, tercatat 181.079 kasus DBD dengan 1.079 kematian di Indonesia. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023, yang mencatat 44.438 kasus dengan 322 kematian.
Kota Bandung mencatat jumlah kasus tertinggi dengan 46.594 kasus dan 281 kematian, sehingga menjadi salah satu alasan utama diadakannya kegiatan "Langkah Bersama Cegah DBD." Acara ini merupakan bagian dari kampanye #Ayo3MPlusVaksinDBD yang diinisiasi oleh PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan pemangku kepentingan setempat. Bandung menjadi kota ketiga yang menyelenggarakan acara ini setelah Surabaya dan Jakarta.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.