Hadirkan Pawang Hujan di IKN Jelang Perayaan HUT RI, Ini Respon Warga
20 Agustus 2024 | Author : Susanti
Foto: Tangkapan Layar/Inilah.com/ Rizki Aslendra
Kabar hangat beredar, Pawang hujan bernama Kanjen Raden Tumengun (KRT) Ilham Triadi Nagoro asal Banyuwangi, Jawa Timur didatangkan khusus ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim.
Kabar hangat beredar, Pawang hujan bernama Kanjen Raden Tumengun (KRT) Ilham Triadi Nagoro asal Banyuwangi, Jawa Timur didatangkan khusus ke Ibu Kota Nusantara (IKN) Kaltim.
Baru-baru ini, video Ilham melakukan ritual menggunakan keris di Perumahan Pekerja Konstruksi (HPK) di IKN viral di media sosial.
"Kalau enggak salah (Ilham) sudah pulang beberapa hari lalu. Kalau dulu ada (pernah) tinggal di sini, sekarang tidak ada lagi," ujar salah satu pekerja, Jumat (16/8/2024).
Namun dalam sepekan terakhir di kawasan Istana Garuda IKN tetap terjadi hujan. Padahal para pekerja harus berkejaran dengan waktu untuk mengerjakan bagian-bagian yang harus diselesaikan sebelum kawasan Istana Garuda IKN digunakan untuk perayaan HUT ke-79 RI.
Salah satu pekerja lainnya di kawasan HPK menyebutkan, hujan deras di kawasan IKN terjadi pada Kamis sore (15/8/2024). Sedangkan di Kota Balikpapan terus diguyur hujan.
Menurut sejumlah pekerja, kabarnya Ilham dibayar oleh negara untuk menghalau hujan di kawasan tersebut. Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam melaksanakan ritualnya pawang hujan menggunakan antara lain 1.000 batang dupa dan tiga keris. Benda-benda tersebut dibawa Ilham ke Kalimantan Timur.
Selain Ilham, pawang hujan terkenal karena ajang MotoGP Rara Istiani Wulandari yang akrab disapa Mbak Rara juga turut melakukan ritual menghalau hujan di kawasan IKN.
"Dears awan selalu kusayangi sejak tgl 10 sampai saat ini tgl 12 ya ya Tuhan yg maha baik Terimakasih Alam semesta Terimakasih para leluhur terimaksih," tulisnya melalui akun instagramnya,@rarapawang_cahayatarot.
Warga sekitar IKN merespons ramainya fenomena pawang hujan di daerahnya menjelang peringatan HUT RI tahun ini. Ketua RT 5, Kelurahan Riko, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, bernama Lukman Nulhakim (48), menyayangkan pemerintah lebih menggunakan jasa pawang hujan luar daripada warga lokal. "Ya kenapa nggak pakai pawang lokal, malah pakai pawang luar. Mungkin lebih sakti," ucapnya.
Lukman menyebutkan ada warga sekitar IKN yang bisa sebagai pawang hujan. Akan tetapi, ia tidak memiliki kontak pawang hujan lokal, hanya sekadar mendengar cerita sesama warga.
Sedangkan, Kepala Lurah Riko, Juliansyah merespons kabar pawang hujan yang dibayar pakai uang negara. Menurutnya hal tersebut menyekutukan Tuhan. Ia mengaku lebih percaya dengan keberadaan dukun beranak ketimbang pawang hujan.
"Kalau dukun beranak saya percaya karena mengeluarkan anak -anak. Saya nggak percaya saya pawang hujan. Daripada pakai pawang hujan pakai duit APBN, waduh terlalu betul itu. Percaya betul sirik. Iya kan?" tutur Juliansyah.
Sementara itu, menurut warga Pantai Lango bernama Anita, hujan merupakan kehendak alam bukannya pawang.
"Saya sempat dengar informasi pawang hujan dari Facebook ada pawang hujan dari Mandalika (Mbak Rara). Tapi kalau waktunya hujan ya hujan. Walaupun dipawang kayak apa, namanya kuasa Tuhan ya sudah," ujar Anita.
Secara terpisah, Plt Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Raja Juli Antoni menepis informasi bahwa pemerintah meminta pawang hujan asal Banyuwangi untuk menghalau hujan di wilayah IKN. Ia menegaskan anggaran untuk menghalau hujan untuk kegiatan teknologi modifikasi cuaca (TMC).
"Oh bukan pemerintah lah ya (penggunaan pawang hujan), jadi ada teman-teman yang membantu. Kita TMC, kearifan lokalnya dilakukan oleh teman-teman yang membantu, yang percaya dengan itu bagian dari kearifan lokal, tentu bantuan tetap kita terima. Bukan dari APBN. (Untuk anggaran TMC bulan Agustus) Itu nanti tanya teman-teman BMKG, tapi anggaran untuk pawang hujan kayaknya nggak ada," kata Raja Juli ketika meninjau wilayah IKN, Jumat (9/8/2024).
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.