Gibran Resmi Mundur Dari Solo, Projo: Untungkan PDIP
21 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: Tangkapan Layar/Inilah.com/Reyhanaah
Sekretaris Keuangan Panel DPP Pro Jokowi (Projo) Barus bereaksi terhadap pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Dedi Citrus yang menyebut mundurnya Gibran Rakabumin Raka sebagai Wali Kota Solo adalah hal yang aneh.
Sekretaris Keuangan Panel DPP Pro Jokowi (Projo) Barus bereaksi terhadap pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Dedi Citrus yang menyebut mundurnya Gibran Rakabumin Raka sebagai Wali Kota Solo adalah hal yang aneh.
Panitia menyatakan kesaksian Pak Dedi terkesan mencari perhatian publik dan juga ceroboh.
“Sebenarnya, mundurnya Gibran ini adalah persiapan diri dari Mas Gibran untuk siap-siap menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden. Dan mundurnya Gibran juga sebenarnya sebuah kesempatan ya, bagi kader PDIP yang namanya Teguh Prakosa karena dia secara otomatis jadi Wali Kota Solo,” ujar Panel di DPP Projo, Jakarta Selaran, Sabtu (20/7/2024).
Sebelumnya, Deddy mengaku heran dengan keputusan pengunduran diri Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo. Dia menilai Gibran seharusnya sudah mundur sejak memasuki masa kampanye Pilpres 2024.
"Menurut saya aneh kalau dia mundur sekarang. Karena harusnya dia mundur kan sebaiknya waktu masuk masa kampanye dong," kata Deddy kepada wartawan, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Deddy lantas mempertanyakan etika Gibran yang menunda pengunduran dirinya hingga beberapa bulan lagi jabatannya usai. Menurutnya, keputusan yang diambil putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini aneh.
"Jadi, kalau mundur sekarang justru aneh kan. Justru dia harus menuntaskan masa kerjanya di Solo dong. Masa di ujung mundur gitu ya," ujarnya.
Deddy menilai tidak ada urusan mendesak hingga Gibran baru memutuskan mengundurkan diri kemarin. Dia menegaskan akan lebih elok jika wakil presiden terpilih 2024 ini menyelesaikan tugasnya hingga akhir masa jabatan.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.