Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ingin masyarakat melakukan sosialisasi manfaat program sertifikasi tanah secara elektronik.
"Jadi mohon bantuannya bagi yang sudah merasakan layanan ini, disosialisasikan," kata AHY, di Badung, Bali, Kamis (13/6/2024).
Ia menjelaskan, keunggulan program sertifikasi tanah elektronik adalah lebih aman karena bukti kepemilikan tanah terintegrasi dan tersimpan dengan baik di database Kementerian ATR/BPN. Hal ini juga membuat sertifikat hak guna tanah secara elektronik sulit untuk ditiru.
"Kalau dulu fisik sifatnya, kalau sekarang elektronik. Jadi satu lembar saja bisa dicetak, ada barcode-nya mudah-mudahan juga lebih aman, masuk ke dalam database sehingga tidak mudah dipalsukan atau disalahgunakan, dan diduplikasi," tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan dengan banyaknya masyarakat yang mengetahui manfaat sertifikat tanah elektronik juga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dengan mengoptimalkan keamanan hukum dalam permasalahan pertanahan.
Memang menurutnya masyarakat yang sudah mempunyai hak guna tanah. sertifikat hak asasi manusia dapat memanfaatkan dokumen pembuktian kepemilikan aset tersebut sebagai modal usaha.
"Sertifikat hak milik tentu ini punya nilai ekonomi. Jadi kalau ada yang punya usaha, jika dibutuhkan itu bisa menjadi jaminan untuk mendapatkan modal usaha dari bank. Ini kira-kira manfaat dari memiliki sertifikat tanah yang resmi dari negara," jelas AHY.
Sebelumnya, AHY menyampaikan bahwa nilai tambah (value added) ekonomi dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) selama 100 hari kepemimpinannya mencapai Rp250 triliun.
“Memang dengan semakin masifnya program sertifikasi ini, maka akan menggerakkan ekonomi masyarakat, dan potensi ekonomi berikutnya jauh lebih besar lagi,” ujar AHY saat membagikan sertifikat tanah kepada 25 warga di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (9/6/2024).
Ia mengatakan, nilai tambah tersebut berasal dari 2,4 juta bidang tanah yang terdaftar dan bersertifikat selama periode tersebut.
Selanjutnya, sejak diluncurkan pada tahun 2017, ia mengatakan total harga Nilai tambah ekonomi yang dibawa oleh program tersebut telah meningkat. mencapai Rp 6.600 triliun.