Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Formula Tarif Trump Diduga Hasil AI, Indonesia Kena Imbas Signifikan

Bagikan
08 April 2025 | Author : Susan Susanti
Foto: Gage Skidmore via Wikimedia Commons
Gagasan ini berasal dari DCinvestor, seorang kolektor NFT, yang mengungkap bahwa ia menemukan rumus tarif yang serupa dengan kebijakan Trump hanya dengan prompt sederhana pada ChatGPT.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 2 April 2025 kebijakan tarif timbal balik yang segera memicu beragam spekulasi. Beberapa pengguna media sosial mengklaim bahwa formula tarif itu sangat mirip dengan hasil yang dihasilkan oleh chatbot AI seperti ChatGPT, Gemini, Claude, dan Grok.

Gagasan ini berasal dari DCinvestor, seorang kolektor NFT, yang mengungkap bahwa ia menemukan rumus tarif yang serupa dengan kebijakan Trump hanya dengan prompt sederhana pada ChatGPT.

"ChatGPT menyatakan belum ada formalitas sebelumnya. FFS, Trump menggunakan ChatGPT untuk menciptakan kebijakan perdagangan," tulisnya.

Trader kripto Cobie juga memperlihatkan hal yang serupa. Ia meminta ChatGPT untuk memberikan metode sederhana dalam menetapkan tarif guna mengatasi defisit perdagangan, dengan batas minimal 10%. Jawaban dari chatbot AI itu sama persis dengan rumus tarif yang sudah diumumkan Trump: membagi nilai defisit perdagangan AS dengan total impornya dari setiap negara.

Wojtek Kopczuk, editor Journal of Public Economics, mencoba menguji ulang dan memperoleh hasil yang sama. Ia menutupinya dengan sindiran,

“Hasil dari ChatGPT ini seperti tugas dari siswa yang paling lemah di kelas – belum diolah, masih mentah.”

Penulis Krishnan Rohit menyebut persamaan ini sebagai "implementasi besar-besaran pertama AI dalam urusan geopolitik," mengingat bahwa semua chatbot AI terkenal memberikan respons yang serupa.

Ryan Petersen, CEO Flexport, mengakui bahwa ia telah menguraikan rumus tarif Trump.

"Cukup dengan mengambil defisit perdagangan AS terhadap suatu negara, kemudian bagi dengan nilai impor dari negara tersebut," jelasnya. James Surowiecki, editor The Yale Review, memberikan analisis yang sejalan.
Indonesia Kena Tarif 32%

Kebijakan ini tidak hanya berdampak pada negara-negara besar. Indonesia turut masuk daftar dan dikenai tarif impor sebesar 32% yang mulai berlaku 9 April 2025. Nilai tersebut jauh di atas ambang minimum 10% dan lebih tinggi dari tarif untuk Uni Eropa (20%) dan Jepang (24%).

Data Kementerian Perdagangan mencatat AS sebagai mitra dagang utama Indonesia, dengan nilai ekspor mencapai US$24,6 miliar pada 2023. Sektor otomotif dan elektronik menjadi yang paling rentan terkena dampak tarif baru.

Pemerintah Indonesia saat ini sedang menyiapkan misi diplomatik ke Washington untuk membuka jalur negosiasi. Tujuannya adalah menekan tarif dan menjaga stabilitas perdagangan bilateral.
Baca Juga
• Hutang Tak Kunjung Dibayar, Apakah Debt Collector Boleh Sita Barang Milik Debitur?
• Rosan Optimis Sebut Agrinas akan Dibiayai Danantara
• Jangan Panik Dolar ke Rp16.000, RI Tak Akan Sampai Krisis!
• Upah Buruh Akan Naik 3,5 Persen, PPN Melonjak Jadi 12 Persen
• Tak Taat Aturan! Jelang Lebaran, Masih Ada 40 Perusahaan Belum Bayar THR
#ChatGPT #Formula #Trump #AI #Indonesia #update #amerikaserikat
BERITA LAINNYA
Infotainment Dengan membela Palestina, Jordi Onsu Membuat marah Umat Kristiani, Benarkah?
Infotainment Tak Terima Disebut Tak Bisa Nafkahi, Ammar Zoni Akan Ambil Jalur Hukum
Infotainment Ananda Omesh Lelang Motor Kesayangan Untuk Donasi Ke Palestina
Infotainment Haru! Thariq Halilintar Beri Cincin Aaliyah Massaid, Lamar Sang Kekasih?
Teknologi Apa Itu Shared List? Fitur Baru Instagram Mirip Close Friend Bisa Bagikan ke Banyak Circle
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.