5 Mitos Perawatan Mobil Yang Kadang Salah Kaprah, Begini Faktanya
13 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: Carvaganza.com
Pemilik mobil tentu ingin agar kendaraan kesayangannya selalu dalam kondisi prima.
Pemilik mobil tentu ingin agar kendaraan kesayangannya selalu dalam kondisi prima.Fakta itu yang kemudian membuat para pemilik kerap melakukan perawatan rutin terhadap mobil yang mereka miliki.
Sayangnya, masih banyak mitos perawatan mobil yang terus dipercaya kebanyakan orang.
Demikian seperti yang disampaikan Pakar Otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.
“Beberapa mitos seputar perawatan mobil masih banyak dipercayai dan dilakukan oleh pemilik mobil di Indonesia,” kata dia kepada media.
Berikut Beberapa Mitos Perawatan Mobil:
1. Memanaskan Mobil saat Pagi Hari
Mitos pertama yang paling sering dilakukan kebanyakan orang, menurut Yannes, adalah anggapan bahwa memanaskan mesin mobil dalam waktu lama setiap pagi dapat memperpanjang usia mesin.
Padahal, teknologi mesin modern tidak memerlukan pemanasan yang lama.
Faktanya, mobil modern hanya membutuhkan waktu pemanasan mobil yang optimal selama 30 detik hingga satu menit.
Ini cukup untuk memastikan oli bersirkulasi ke seluruh bagian mesin.
Sementara untuk mobil dengan usia tua, sekitar pabrikan tahun 1990-an, perlu dipanaskan dengan waktu yang lebih lama, sekitar tiga hingga lima menit karena mesin yang belum seefisien mobil modern.
2. Ganti Oli Tiap 5 Ribu KM
Mitos lainnya adalah bahwa mengganti oli harus selalu dilakukan setiap 5.000 kilometer, sementara faktanya, beberapa jenis oli modern bisa bertahan lebih lama.
3. Isi Angin dengan Nitrogen
Yannes mengungkap mitos soal pengisian udara ban mobil, atau biasa disebut “isi angin.”
Mitos tersebut mempercayai bahwa nitrogen secara signifikan lebih baik daripada pengisian udara biasa.
4. Oli Mobil
Faktanya, perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari.
5. Barang Aftermarket dengan Produk Original
Mitos lain yakni soal produk purnajual atau aftermarket, seperti filter udara atau knalpot, selalu lebih murah untuk mutu yang setara dengan suku cadang asli.
Kenyataannya, kualitas produk purnajual sangat bervariasi, dan tidak semua produk memiliki standar yang sama dengan suku cadang asli dari pabrikan.
Beberapa produk purnajual mungkin menawarkan harga yang lebih murah, tetapi sering kali mengorbankan kualitas, ketahanan, dan kinerja.
Suku cadang asli biasanya dirancang khusus untuk kendaraan tertentu dan telah melewati pengujian yang ketat untuk memastikan kompatibilitas dan keandalannya.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.