Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Sri Prakash Lohia, Bos Indorama: Menguak Kerajaan Bisnis dari Purwakarta ke Puncak Dunia Industri

Bagikan
15 September 2025 | Author : Redaksi
Foto: Sri Prakash Lohia terlihat sedang melakukan percakapan (Foto: Act Consulting)
Dari sebuah pabrik benang di Purwakarta, Sri Prakash Lohia sukses membangun Indorama menjadi raksasa global. Sebagai bos Indorama, ia bukan hanya mengubah arah industri tekstil Indonesia, tetapi juga menancapkan pengaruh di sektor petrokimia, pupuk, hingga energi bersih. Perjalanan hidup dan bisnisnya menjadi bukti bahwa visi jangka panjang dan keberanian mengambil risiko dapat mengantarkan seseorang ke puncak dunia industri.
Dari Kolkata ke Purwakarta

Sri Prakash Lohia lahir di Kolkata, India, pada 11 Agustus 1952. Setelah menempuh pendidikan di bidang perdagangan, ia pindah ke Indonesia pada awal 1970-an bersama keluarganya. Saat itu, ia memulai bisnis kecil berupa pabrik benang di Purwakarta, Jawa Barat. Langkah sederhana ini menjadi pondasi lahirnya Indorama, yang kelak berkembang menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar di dunia.

Lahirnya Indorama Corporation

Didirikan pada 1973 dengan nama Indo-Rama Synthetics, perusahaan ini awalnya fokus pada produksi benang pintal. Seiring waktu, Indorama memperluas bisnis ke produksi polyester, PET resin, serta serat sintetis. Visi panjang dan kepemimpinan Sri Prakash Lohia membawa perusahaan kecil di Purwakarta menjelma menjadi Indorama Corporation, grup industri global yang hadir di lebih dari 30 negara.

Ekspansi Global Indorama

Indorama kini dikenal sebagai salah satu pemain utama di sektor:

Petrokimia, termasuk produksi resin PET dan olefin di Asia dan Afrika.

Pupuk & Kimia Industri, yang mendukung sektor agrikultur dan manufaktur.

Tekstil & Serat Sintetis, yang tetap menjadi bisnis inti sejak awal berdiri.

Produk Kesehatan, termasuk sarung tangan medis yang dibutuhkan pasar global.

Keragaman bisnis ini membuat Indorama mampu bertahan menghadapi perubahan pasar sekaligus memperkuat posisi Sri Prakash Lohia di jajaran konglomerat dunia.

Langkah Strategis 2025

Tahun 2025 menjadi periode penting bagi Indorama. Beberapa langkah strategis dilakukan, antara lain:

Akuisisi di India: Mengambil alih saham produsen kemasan besar untuk memperkuat pasar pengemasan Asia Selatan.

Investasi Blue Ammonia di Amerika Serikat: Proyek senilai miliaran dolar untuk membangun fasilitas energi bersih yang mendukung transisi menuju industri ramah lingkungan.

Transformasi Operasional: Melalui program efisiensi dan optimalisasi bisnis agar tetap tangguh menghadapi persaingan global.

Indorama di Indonesia

Meski berekspansi ke berbagai negara, Indonesia tetap menjadi basis penting Indorama. Lewat PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR), perusahaan ini mengoperasikan pabrik di Purwakarta dan menyerap ribuan tenaga kerja. Perusahaan terus menyesuaikan diri dengan dinamika pasar tekstil dunia, meski menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku dan ketatnya persaingan.

Kekayaan dan Pengaruh

Dengan kekayaan yang mencapai belasan miliar dolar AS, Sri Prakash Lohia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Namun, lebih dari sekadar angka, pengaruhnya terlihat dari bagaimana Indorama berkontribusi dalam industri petrokimia, tekstil, pupuk, dan energi bersih di berbagai negara.

Tantangan dan Prospek

Kerajaan bisnis Indorama tidak lepas dari tantangan: harga bahan baku yang fluktuatif, biaya logistik global, hingga perubahan iklim yang memengaruhi produksi. Meski begitu, diversifikasi bisnis dan ekspansi ke sektor energi ramah lingkungan membuat prospek Indorama tetap cerah.
Baca Juga
• OJK Rilis Aturan Baru untuk Permudah dan Percepat Pembiayaan UMKM
• Segini Gaji Fresh Graduate di PwC, Perusahaan Akuntansi Terbesar di Dunia
• Dana Rp8,2 Miliar Milik 5 Nasabah Bank Sinarmas Raib, DPR Minta OJK Tegas
• Tom Lembong: Sosok Visioner di Balik Transformasi Ekonomi Digital Indonesia
• Hery Gunardi Optimis Tarif Trump tak Bakal Berdampak Signifikan terhadap Bisnis BRI
#SriPrakashLohia #Indorama #Kerajaan #Bisnis #Purwakarta #Industri #ekonomi
BERITA LAINNYA
Infotainment Diduga Pelakor, Ahli Spiritual Sebut Tisya Erni Pakai Susuk
Kuliner Dijamin Lezat! Ini Resep Laksa Ikan Patin, Makanan Khas Palembang
Kriminal Pekerja Migran Asal Bekasi Tewas di Kamboja, P2MI Sebut Tak Masuk Indikasi Penjualan Organ
Infotainment Kangen Mendiang Sang Anak, Tamara Tyasmara Jatuh Sakit
Gadget Yahoo Isyaratkan Akan Beli Browser Milik Google
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.