Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Indicator, TikTok akan menjadi platform media sosial terpopuler pada tahun 2025 dan mendapat respon terbesar dari pengguna internet saat ini.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Indicator, TikTok akan menjadi platform media sosial terpopuler pada tahun 2025 dan mendapat respon terbesar dari pengguna internet saat ini.
“Dari lima platform media sosial yang diteliti, Instagram, Twitter, Facebook, YouTube “TikTok merupakan platform dengan engagement tertinggi,” kata Direktur Komunikasi I2 Rustika dalam pemaparan temuan bertajuk “Social Media Trends.” in Indonesia” diadakan di Jakarta pada Senin (30 Desember 2024).
Menurut Rustika, total postingan warganet melalui TikTok mencapai 107.998.788 (107,99 juta) dengan 17.329.380.404 (17,32 miliar) tanggapan.
Popularitas TikTok, lanjut dia, didorong oleh kemampuannya menghadirkan konten yang ringan, ekspresif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
"Demokratisasi konten viral di TikTok, di mana setiap pengguna memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai popularitas, menjadi daya tarik utama platform ini," papar Rustika.
Hal itu tercermin dari waktu penggunaan rata-rata bulanan tertinggi yang mencapai 38 jam 26 menit per pengguna. Edukasi, hiburan, kehidupan sehari-hari, kuliner, kecantikan dan fesyen serta kesehatan dan kesejahteraan menjadi konten yang populer pada platform TikTok.
Rustika menambahkan, TikTok bisa bertransformasi dari urusan hiburan yang ringan menjadi ruang penting dalam diskusi publik dan politik. Pesan-pesan politik dikemas dalam bentuk narasi (discourse) sesuai pengguna TikTok, yang kebanyakan berasal dari generasi Z dan millenial.
"Pengemasan kontennya yang kreatif dan mudah diakses menjadikan TikTok favorit di kalangan muda dan berfungsi sebagai media untuk berbagai kebutuhan, termasuk politik," jelas Rustika.
Pada Pemilu Presiden Indonesia 2024, TikTok memainkan peran kunci dalam kampanye politik dan mampu menjangkau pemilih muda dan membantu membangun citra kandidat.
Sementara itu, Instagram mempertahankan posisinya satu platform favorit dengan 18.337.890 (18,33 juta) unggahan dan 1.225.898.887 (1,22 miliar) tanggapan.
Menurut Rustika, platform ini menonjol dengan konten yang lebih estetis dan informatif, serta menjadi rumah bagi para pemengaruh dan tokoh publik.
Instagram telah berevolusi menjadi medium utama yang memfasilitasi interaksi langsung antara pengikut (follower) dan figur publik.
Twitter, atau yang kini bernama X, menjadi platform media sosial ketiga yang paling banyak digunakan dengan 175.802.954 (175,80 juta) postingan dengan 965.350.778 (965,35 juta) tanggapan.
Kemudian, YouTube menjadi media sosial keempat dengan 40.656.630 (40,65 juta) postingan dan 235.617.748 (235,61 juta) tanggapan. Sedangkan Facebook berada di posisi kelima dengan 11.031.881 (11,03 juta) postingan dengan 43.920.839 (43,92 juta) tanggapan.
Riset yang dilakukan I2 menggunakan sistem Intelligence Socio Analytic (ISA) mencatat, total postingan warganet Indonesia sepanjang 1 Januari hingga 21 Desember 2024 pada lima platform media sosial utama mencapai 353.828.143 (353,82 juta).
Tren menunjukkan bahwa mayoritas unggahan memiliki sentimen netral dan positif, sementara sentimen negatif mencatat 28 persen dari total postingan.
"Platform Twitter, atau yang kini bernama X, menjadi penyumbang terbesar postingan dengan 39 persen unggahan bernada negatif, meskipun tidak semua unggahan mendapat tanggapan luas," ujar Rustika.
Berbeda dengan Twitter, Instagram dan TikTok menunjukkan karakteristik yang lebih optimistis dengan dominasi sentimen netral dan positif, mencatatkan tingkat sentimen negatif yang jauh lebih rendah, hanya berkisar 8-9 persen.
"Analisis emosional menunjukkan bahwa Anticipation (antisipasi), Trust (kepercayaan), dan Joy (kebahagiaan) menjadi emosi yang paling banyak terekspresikan di media sosial tahun ini. Hal ini juga menegaskan peran media sosial sebagai ruang berbagi informasi, harapan, dan pengalaman dalam suasana kebersamaan," kata dia.
Berdasarkan survei yang dikutip dari We Are Social, pada 2024, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 139 juta orang atau sekitar 49,9 persen dari total populasi.
Menurut databoks.katadata.co.id, YouTube menjadi platform media sosial dengan jumlah pengguna mencapai 139 juta (53,8 persen dari populasi), Instagram sebanyak 122 juta pengguna (47,3 persen dari populasi), Facebook dengan 118 juta pengguna (45,9 persen dari populasi), dan TikTok dengan 137 juta pengguna.
Menurut Rustika, perbedaan platform tersebut juga menunjukkan adanya dinamika yang beragam di masing-masing kalangan.
"Dengan dinamika yang terus berkembang, peran media sosial diperkirakan akan semakin signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia di tahun-tahun mendatang," katanya.
Rustika juga menilai pengaruh media sosial tak hanya berdampak signifikan dalam lanskap politik dan sosial, seperti pada saat pemilu lalu, namun juga menjadi platform utama bukan hanya untuk berbagi konten hiburan, tetapi juga untuk komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.