Porsche berencana untuk menyediakan lebih banyak kendaraan dengan mesin pembakaran dan sistem plug-in hybrid (PHEV). Selain itu, mereka juga menyampaikan adanya 'penyesuaian terhadap aktivitas baterai'.
Tahun lalu, Volkswagen (VW) merencanakan pengurangan lebih dari 35.000 posisi kerja di Jerman yang akan dilaksanakan pada tahun 2030. Saat ini, Porsche dan Volvo mengikuti jejak tersebut dengan mengumumkan pemangkasan yang disebabkan oleh adanya 'tantangan'.
Menurut laporan dari Carscoops, pada hari Selasa (27/5/2025), Porsche mengungkapkan strategi baru yang mencakup 'produk yang disesuaikan dan perencanaan perusahaan' sebagai bagian dari 'fase transisi yang jauh lebih lama' menuju mobilitas listrik.
Karena adopsi yang berlangsung lebih lambat dari ekspektasi, Porsche berencana untuk menyediakan lebih banyak kendaraan dengan mesin pembakaran dan sistem plug-in hybrid (PHEV). Selain itu, mereka juga menyampaikan adanya 'penyesuaian terhadap aktivitas baterai'.
Lebih dari itu, Porsche telah memperkenalkan 'program penghematan biaya dan skala ulang yang besar'. Kebijakan ini diprediksi akan memicu sekitar 3.900 PHK pada tahun 2029.
Perusahaan kendaraan bermotor asal Jerman ini juga berencana untuk melakukan diskusi dengan dewan kerja mengenai 'paket struktural' yang 'dirancang untuk meningkatkan efisiensi Porsche dalam jangka menengah dan panjang'.
"Dunia telah mengalami perubahan. Kami menghadapi badai yang cukup besar. (Namun) Kami siap menghadapi tantangan ini. Kami memiliki rencana. Kami bertindak. Dan kami tidak akan membuang waktu," ujar CEO Porsche Dr Oliver Blume.
Volvo Pangkas 3.000 Pekerjaan di Seluruh Dunia
Di Swedia, Volvo mengungkapkan sejumlah pemangkasan sebagai bagian dari 'rencana aksi biaya dan uang tunai' yang telah diumumkan sebelumnya.
Upaya terbaru ini menargetkan redudansi dan dijadwalkan untuk menghilangkan sekitar 3.000 pekerjaan secara global.
Produsen mobil tersebut mengatakan bahwa hal ini akan 'terutama memengaruhi posisi berbasis kantor di Swedia dan akan mewakili sekitar 15 persen dari total tenaga kerja berbasis kantor secara global'.
Produsen mobil ini kemudian menjelaskan bahwa angka tersebut mencakup sekitar 1.000 konsultan dan 1.200 karyawan di Swedia.
Pemecatan ini dijadwalkan akan dilakukan pada musim gugur ini dan perusahaan memperkirakan biaya restrukturisasi terbaru akan mencapai Rp2,5 triliun.
"Tindakan yang diumumkan hari ini merupakan keputusan yang sulit, namun merupakan langkah penting dalam membangun Volvo Cars yang lebih kuat dan lebih tangguh," ujar CEO Volvo Hakan Samuelsson.
"Industri otomotif sedang berada di tengah-tengah periode yang penuh tantangan. Untuk mengatasinya, kami harus meningkatkan perolehan arus kas dan menurunkan biaya secara struktural," tambahnya.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.