Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Israel Tak Hiraukan AS, Percaya Tak Akan Hentikan Pasokan Senjata

Bagikan
10 Mei 2024 | Author : Redaksi
Foto: IDE Times
Israel masih sangat percaya bahwa Amerika Serikat tidak akan menghentikan pasokan senjata.
Israel masih sangat percaya bahwa Amerika Serikat tidak akan menghentikan pasokan senjata, meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kini telah masuk ke Rafah untuk menguasai wilayah selatan Gaza itu.

Juru Bicara IDF Daniel Hagari mengatakan, setiap perselisihan yang terjadi di antara Israel dan Amerika Serikat selalu selesai secara tertutup antara kedua negara tersebut.

Daniel menggambarkan koordinasi antara Israel dan Amerika Serikat selama ini terjaga "dalam ruang lingkung tanpa preseden sepanjang sejarah Israel." Hal itu disampaikan dalam konferensi pers yang di gelar oleh media cetak Yedioth Ahronoth, dikutip Kamis (9/5/2024).

Ia pun mengungkapkan bahwa Israel selama ini telah berkomitmen bertanggung jawab untuk tetap menjaga keamanan di kawasan Timur Tengah, termasuk di dalamnya untuk menjaga kepentingan Amerika Serikat di kawasan itu.

"Kami bertanggung jawab atas kepentingan keamanan Israel dan kami terus memperhatikan kepentingan AS di wilayah ini," ungkap Daniel saat ditanya tentang terhentinya pengiriman bom oleh Amerika Serikat.

Dia pun memberikan apresiasi terhadap skala kerja sama antara IDF dan Pusat Komando Militer AS (CENTCOM) selama perang di Gaza, dengan mengatakan "ada sesuatu yang lebih penting daripada bantuan keamanan dan itu adalah dukungan operasional."

Pemerintahan Joe Biden pada hari Selasa mengkonfirmasi laporan bahwa mereka baru-baru ini menahan pengiriman besar bom seberat 2.000 dan 500 pon yang dikhawatirkan akan digunakan Israel dalam operasi darat besar-besaran di kota Rafah, Gaza selatan yang padat pengungsi.

US dengan tegas menentang serangan besar di Rafah, karena meyakini Israel tidak mungkin dapat melakukan invasi sambil memastikan keselamatan jutaan lebih warga Palestina yang mengungsi di sana.

Menurut pejabat pertahanan Israel, serangan ke Rafah penting karena empat dari enam batalyon Hamas yang tersisa berada di kota itu, bersama dengan anggota kepemimpinan kelompok teror dan sejumlah besar sandera yang diculiknya dari Israel selama serangan gencar 7 Oktober.

Selama berbulan-bulan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa pasukan Israel akan melakukan operasi untuk membasmi benteng terakhir Hamas di Rafah.

"Kami akan berurusan dengan Rafah dengan cara yang tepat bagi kami," kata Daniel Hagari dan memperingatkan bahwa "bahkan setelah kami berurusan dengan Rafah, akan ada terorisme. Hamas akan bergerak ke utara dan mencoba untuk berkumpul kembali, bahkan dalam beberapa hari mendatang. Ke mana pun Hamas kembali, baik di utara maupun di tengah Jalur Gaza, kami akan kembali beraksi."
Baca Juga
• Imbas Efisiensi Anggaran, Angkatan Darat AS Akan Pangkas 90.000 Tentara
• Bencana Banjir di Brazil tewaskan Banyak Warga, Ratusan Warga Masih dalam Pencarian
• Profil Rumy Al-Qahtani, Finalis Pertama Miss Universe 2024 Dari Arab Saudi
• Tolak Komentari Mundurnya Biden, China: Urusan Mereka
• Keji! Israel Serang Jurnalis Palestina dan Dibakar Hidup-hidup
#Israel #AS #Senjata #Rafah #palestina #freepalestine
BERITA LAINNYA
Hukum & Kriminal Tahan Ijazah Pekerja, PKB Dorong Kemenaker Cabut Izin Usaha UD Sentosa Seal
Luar Negeri Emosi Anaknya Dihina Trump, Begini Balasan Biden
Hiburan Simak Lirik Lagu Help Me Rock&Roll - DAY6 dan Terjemahannya
Infotainment Pihak Inara tidak puas, Virgon cabut gugatan cerai Karena Ini
Politik SYL Sebut Aliran Bantuan Lewat Partai NasDem Sudah Sesuai Aturan
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.