Australia Imbau Israel Hentikan Aktivitas Militer di Rafah
29 Mei 2024 | Author : Susanti
Foto: Bloomberg
Australia telah meminta Israel untuk menghentikan operasi militer di Rafah, sebagai tanggapan atas serangan terbaru rezim Yahudi yang menewaskan lebih dari 40 orang akhir pekan lalu.
"Serangan Israel mempunyai konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diterima," kata Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (29/5/2024).
Wong mengatakan insiden tersebut menyoroti pentingnya gencatan senjata kemanusiaan segera sehingga warga sipil dapat dilindungi.
Setidaknya 45 korban tewas, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan hampir 250 lainnya terluka dalam serangan Israel di kamp pengungsi Palestina. . di Rafah, Minggu (26 Mei 2024).
Serangan itu terjadi di dekat pangkalan logistik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan, menurut informasi pemerintah yang berbasis di Gaza.
Menyerukan Hamas untuk membebaskan semua sandera Israel, Wong mengatakan kelompok perlawanan Palestina harus “berhenti menggunakan warga sipil Palestina sebagai tameng manusia.”
Dia juga meminta Hamas menurunkan senjatanya.
Namun, Wong tidak menyebutkan atau merujuk pada insiden apa pun di mana Hamas menggunakan perisai manusia.
Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak perang. serangan Hamas di perbatasan pada tanggal 7 Oktober tahun lalu.
Serangan militer Israel menghancurkan sebagian besar wilayah kantong berpenduduk 2,3 juta orang tersebut, menyebabkan sebagian besar penduduknya kehilangan tempat tinggal dan terancam kelaparan.
Serangan kedua terjadi meskipun ada keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan terhadap Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan untuk menghindari perang antara Israel dan Hamas.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.