PDIP Belum Move On Dari Pilpres, Mahfud Singgung Hal Ini
07 Juli 2024 | Author : Susanti
Foto: istiqlal.or.id
Mahfud Md, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, menyampaikan khutbah pada Minggu (7 Juli 2024) saat perayaan Tahun Baru Islam 1446 Masehi Hijriah.
Nusantara Beltamadun Menuju Indonesia Emas'' di Masjid Istiklal Jakarta Pusat. Pak Mahfud menyampaikan banyak hal, mulai dari pentingnya Indonesia Emas 2045 hingga persoalan kurangnya rasa keadilan dan kesejahteraan sosial.
Menariknya, Mahfud juga menyinggung pemilu 2024 dan meminta agar kemauan mayoritas rakyat diperhatikan dalam pemilihan pemimpin. Mahfud tak ingin ada yang marah karena tidak bisa menerima hasil pilpres.
Mahfud mengatakan pihak yang kalah harus menunjukkan sikap sopan dan beradab. Suka atau tidak suka dengan hasil pemilu, itu kehendak rakyat.
"Keadabannya sudah kita bangun untuk membangun pemerintah itu, ada pemilu, pemilu? Selesai ya sudah. Yang menang harus diakui, jangan marah-marah melulu ndak bisa. Itu tidak berkeadaban namanya. Wong sudah pemilu, lalu merasa paling hebat ternyata tidak terpilih, ya sudah rakyat milih itu. Apa pun variasi yang mendekati, itu harus kita akui, lalu apa? mari membangun peradaban," ujar eks cawapres Ganjar Pranowo ini.
Diketahui, hingga kini PDIP masih menjadi satu-satunya pihak yang terlihat belum move on, selalu membahas soal kecurangan pilpres.
Yang terbaru, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM) yang terjadi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bukan sekadar isapan jempol.
Dia pun menantang awak media untuk berani menyuarakan hal tersebut. Momen itu terjadi ketika Megawati berpidato di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (5/7/2024).
"Terus saya mau. Hayo, terus saya disuruh... saya disuruh. Saya bilang lho TSM memang ada kenapa kalian enggak berani ngomong," ujar Megawati.
Megawati tetap bersikeras bahwa TSM terjadi pada Pemilu 2024. Hanya saja, menurut dia, buktinya terus menerus disembunyikan. Megawati kemudian meminta seluruh kadernya untuk berani menyampaikan kecurangan pemilu meskipun berisiko dipanggil polisi.
"Kalau saya ngomong gini lalu wartawan nulis, Ibu Megawati mengatakan itu TSM, saya boleh terus saya mau dipanggil polisi. Orang buktinya (TSM) ada, tapi diumpetin, kan gampang saja lho," kata Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.