Bintang Wonder Woman Gal Gadot didiagnosis menderita pembekuan darah besar di otaknya sesaat sebelum melahirkan
Bintang Wonder Woman Gal Gadot didiagnosis menderita pembekuan darah besar di otaknya sesaat sebelum melahirkan. Ia mendapat perawatan khusus selama beberapa minggu dan kini sudah pulih sepenuhnya.
Aktris berusia 39 tahun ini menyambut kelahiran putrinya Oli bersama suaminya Jaron Varsano pada bulan Maret. Namun pada Minggu (29/12/2024), ia mengungkapkan di media sosial bahwa ia sebelumnya telah menjalani tes magnetic resonance imaging (MRI) setelah menderita sakit kepala parah yang membuatnya harus terbaring di tempat tidur selama minggu terakhir kehamilannya.
Gadot menulis di Instagramnya, pada Februari, saat hamil delapan bulan, ia didiagnosis mengalami gumpalan darah besar di otak. Selama berminggu-minggu, ia mengalami sakit kepala yang luar biasa hingga harus berbaring di tempat tidur. Akhirnya ia menjalani MRI yang mengungkap kenyataan mengerikan.
“Dalam satu momen, saya dan keluarga dihadapkan pada betapa rapuhnya hidup ini. Itu adalah pengingat yang jelas tentang seberapa cepat semuanya bisa berubah, dan di tengah tahun yang sulit, yang saya inginkan hanyalah bertahan dan hidup,” ungkap Gadot, mengutip Channel News Asia (CNA).
"Kami bergegas ke rumah sakit, dan dalam hitungan jam, saya menjalani operasi darurat. Putri saya, Ori, lahir di saat ketidakpastian dan ketakutan itu. Namanya, yang berarti 'cahaya saya', tidak dipilih secara kebetulan. Sebelum operasi, saya memberi tahu Jaron bahwa saat putri kami lahir, dia akan menjadi cahaya yang menanti saya di ujung terowongan ini,” tambahnya.
Aktris Hollywood ini menjalani perawatan penuh perhatian selama berminggu-minggu dan merasa bersyukur sekarang sembuh sepenuhnya. Ia melanjutkan: "Berkat tim dokter yang luar biasa di @cedarssinai dan perawatan yang penuh dedikasi selama berminggu-minggu, saya berhasil melewatinya dan memulai perjalanan pemulihan. Hari ini, saya telah pulih sepenuhnya dan dipenuhi rasa syukur atas kehidupan yang telah diberikan kembali kepada saya."
Bintang Wonder Woman yang juga memiliki Alma, 13 tahun, Maya, 7 tahun, dan Daniella yang berusia 3 tahun dari pernikahannya dengan Varsano, telah belajar banyak dari cobaan yang dialaminya dan ingin meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan tersebut.
“Perjalanan ini telah mengajarkan saya banyak hal. Pertama, sangat penting untuk mendengarkan tubuh kita dan memercayai apa yang dikatakannya. Rasa sakit, ketidaknyamanan, atau bahkan perubahan kecil sering kali memiliki makna yang lebih dalam, dan menyesuaikan diri dengan tubuh Anda dapat menyelamatkan hidup. Kedua, kesadaran itu penting. Saya tidak tahu bahwa 3 dari 100.000 wanita hamil di kelompok usia 30-an ke atas didiagnosis menderita CVT (mengalami pembekuan darah di otak),” jelasnya.
Ia mengingatkan, sangat penting untuk mengidentifikasi penyakit ini sejak dini karena dapat diobati. Meskipun jarang, ini adalah kemungkinan, dan mengetahuinya adalah langkah pertama untuk mengatasinya. “Berbagi cerita ini tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti siapa pun, tetapi untuk memberdayakan. Jika satu orang saja merasa perlu mengambil tindakan untuk kesehatan mereka, cerita ini layak untuk dibagikan."
Apa itu Trombosis Vena Serebral?
Trombosis vena serebral atau CVT adalah kondisi kesehatan serius yang terjadi saat gumpalan darah terbentuk di vena di otak. Mengutip Times of India, gumpalan darah mencegah darah mengalir dari otak, menyebabkan tekanan meningkat di pembuluh darah, yang mengakibatkan pembengkakan dan pendarahan. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan otak (hemoragi), pembengkakan otak parah, atau stroke.
Gumpalan darah di vena serebral dapat menyebabkan tekanan yang dapat menyebabkan pembengkakan otak. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala yang melemahkan dan kerusakan jaringan otak pada kasus yang lebih parah.
Apa saja gejalanya? Sakit kepala parah, penglihatan kabur, mual, dan muntah merupakan beberapa gejala umum. Pada kasus yang lebih parah, gejalanya dapat berupa bicara tidak jelas, kesulitan memahami orang lain, mati rasa pada satu sisi tubuh, kelemahan, dan penurunan kewaspadaan. Pingsan, keterbatasan gerak pada beberapa bagian tubuh, kejang, koma, atau kematian juga dapat terjadi pada kasus yang ekstrem.
CVT lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. Alat kontrasepsi, terapi penggantian hormon, dehidrasi, infeksi telinga, wajah, atau leher, kekurangan protein, trauma atau cedera kepala, obesitas, kanker, tumor, dan operasi otak merupakan faktor risiko yang umum.
Kehamilan dan kelainan pembekuan darah lainnya merupakan faktor risiko yang kurang umum dan dapat membuat darah lebih mudah membeku, sehingga memengaruhi aliran darah yang tepat ke seluruh tubuh dan otak.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.