Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Kejam! Anak-anak Gaza Dibakar dan Diamputasi, Menanggung Beban Perang Brutal Israel

Bagikan
29 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Almayadeen/AFP
Ahmed tidak hanya mengalami amputasi pada kakinya, tetapi juga secara tragis kehilangan saudara kembarnya, Mohammed, yang meninggal akibat serangan roket Israel saat mereka berusaha melarikan diri dari kawasan tempat tinggal mereka di Gaza utara.
Ahmed Al-Ghalban, seorang bocah asal Gaza utara, termasuk di antara hampir seribu anak yang kehilangan anggota tubuh karena serangan oleh Israel. Dalam konflik brutal yang merupakan genosida ini, anak-anak mencakup lebih dari 35 persen dari total korban.

Ahmed tidak hanya mengalami amputasi pada kakinya, tetapi juga secara tragis kehilangan saudara kembarnya, Mohammed, yang meninggal akibat serangan roket Israel saat mereka berusaha melarikan diri dari kawasan tempat tinggal mereka di Gaza utara.

Pada bulan Maret, daerah al-Shaima di Beit Lahia, Gaza utara, mengalami beberapa serangan dari Israel, termasuk salah satunya yang mengenai rumah keluarga al-Ghalban. Ahmed dan saudara kembarnya, Mohammed, sudah mengungsi dari tempat tinggal mereka setelah kawasan itu ditandai sebagai zona berbahaya oleh pasukan Israel dan sedang dalam perjalanan menuju tempat yang lebih aman.

Ketika mereka melakukan perjalanan dengan kereta kuda sambil membawa beberapa barang, mereka menjadi sasaran serangan. “Saya menggenggam tangan saudara saya, yang selalu ada di samping saya. Kami berada di kereta kuda, menuju area yang lebih aman setelah rumah kami dibom. Kami membawa beberapa barang kebutuhan rumah tangga,” kenang Ahmed tentang pengalamannya yang menyedihkan.

Ahmed al-Ghalban menceritakan, beberapa saat kemudian, ia terbangun di rumah sakit dan mendapati kedua kakinya telah diamputasi. Ia juga telah kehilangan saudara laki-lakinya, Mohammed, dan pamannya dalam serangan Israel tersebut.

Peristiwa tragis itu, menurut Kementerian Kesehatan, mencerminkan apa yang dialami lebih dari 16.000 anak sebagai martir. Selain itu hampir 1.000 lain anak lainnya harus diamputasi anggota tubuhnya selama agresi yang saat ini masih berlangsung,

70% Korban Kebakaran di Gaza adalah Anak-anak

Doctors Without Borders (MSF) memperingatkan bahwa luka bakar di Gaza akibat serangan Israel yang terus-menerus, menyebabkan penderitaan berkepanjangan. Banyak korban menderita luka bakar hingga 40% di tubuh mereka akibat ledakan bom dan memasak secara asal-asalan. Runtuhnya sistem perawatan kesehatan dan pengepungan di Gaza, yang menghalangi bantuan penting, membuat pasien menanggung rasa sakit yang hebat akibat kebakaran ini.

Menurut organisasi tersebut, sejak 18 Maret, menyusul dimulainya kembali serangan Israel, MSF telah melihat peningkatan tajam dalam kasus luka bakar, khususnya di kalangan anak-anak.

Sepanjang April, klinik MSF di Kota Gaza merawat lebih dari 100 pasien luka bakar setiap hari. Hingga Mei 2024, MSF telah melakukan lebih dari 1.000 operasi terkait luka bakar di rumah sakit Nasser, dengan 70% pasiennya adalah anak-anak di bawah usia lima tahun. Luka bakar disebabkan ledakan bom, air mendidih, dan bahan bakar yang digunakan untuk memasak di tempat penampungan sementara.

MSF mengingatkan bahwa luka bakar parah memerlukan penanganan rumit dan jangka panjang, meliputi beberapa kali operasi, perawatan luka harian, fisioterapi, manajemen nyeri, dukungan psikologis, dan lingkungan steril untuk menghindari infeksi.

Namun, setelah 50 hari tanpa pengiriman pasokan karena blokade, tim MSF mulai kehabisan obat pereda nyeri, bahkan yang paling dasar, sehingga pasien tidak mendapatkan bantuan yang memadai. Selain itu, sejak perang dimulai, hanya segelintir dokter bedah di Gaza yang mampu menangani perawatan luka bakar yang rumit dan operasi plastik.

Sejak Desember 2024, tim MSF di klinik mereka di Kota Gaza, rumah sakit lapangan Deir al-Balah, dan rumah sakit Nasser telah menyediakan lebih dari 6.518 pembalut luka bakar. Namun, hampir separuh pasien tidak kembali untuk perawatan lanjutan akibat terhentinya layanan dan hampir tidak mungkinnya mencapai pusat kesehatan.

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), lebih dari separuh fasilitas kesehatan yang berfungsi di Gaza berlokasi di daerah yang sedang dalam perintah evakuasi, sehingga layanan kesehatan hampir tidak dapat diakses.
Baca Juga
• 87 Truk Bantuan Masuk ke Gaza, Setelah 81 Hari Blokade Militer Israel
• Kekejian Serangan Israel Akibatkan 90% Lahan Pertanian Gaza Tak Dapat Ditanami
• Berniat Positif Putin Isyaratkan Siap Lakukan Pembicaraan Langsung dengan Ukraina
• ‘Sekarat dalam Diam’, Pasien Ginjal Kronis di Gaza Berjuang untuk Tetap Hidup
• Lebih dari 28.000 Wanita dan Anak Perempuan Tewas di Gaza
#Gaza #amputasi #Perang #Brutal #Israel #dunia #global
BERITA LAINNYA
Infotainment Enggan Tanggapi Kasus Sang Suami Tiko Aryawardhana, BCL Asyik Posting Makanan
Kesehatan Wajib Tahu! Ini Pola Hidup Yang Wajib Ditiru untuk Membentuk Sperma yang Sehat
Dalam Negeri Program Tapera Sedot Pekerja Gaji UMR, Ekonom: Tanda Keuangan Negara Sedang Tak Baik
Kriminal Kasus Pemerkosaan oleh Dokter Priguna, MUI: Masuk Kategori Kejahatan Luar Biasa
Infotainment Saat Ditanya Apakah Ingin Masuk Islam, Ini Tangggapan Denny Sumargo
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.