Update Terbaru - Berita Populer - Kategori

Hamas Puji Paus Fransiskus, Mahmud Abbas Sebut Sahabat Setia Palestina

Bagikan
21 April 2025 | Author : Redaksi
Foto: Vatican Media Handout via Reuters
"Hari ini, kita kehilangan seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah," ujar Abbas
Basem Naim, seorang pejabat tinggi dari kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memberikan pujian terhadap penentangan Paus Fransiskus terhadap konflik dengan Israel. Dukungan dari Vatikan untuk solusi dua negara bagi Palestina telah ada sejak lama, tetapi pernyataan Paus Fransiskus jauh lebih tegas daripada yang diungkapkan oleh pendahulunya.

"Paus Fransiskus merupakan pendukung setia hak-hak sah bagi rakyat Palestina, terutama dengan sikapnya yang kukuh menentang perang dan tindakan genosida yang dialami oleh rakyat kami di Gaza dalam beberapa bulan terakhir," ungkap Naim dalam satu pernyataan mengenai wafatnya Paus Fransiskus pada hari Senin 21 April 2025, di usia 88 tahun.

Sebelum beliau meninggal, Paus Fransiskus mengungkapkan pandangannya mengenai perang di Gaza, menyoroti bahwa meningkatnya gelombang anti-Semitisme di seluruh dunia sangat mengkhawatirkan. Naim juga mengecam "keadaan kemanusiaan yang tragis" di Gaza dan menegaskan kembali seruannya untuk terjadinya gencatan senjata.

Di sisi lain, Presiden Palestina Mahmud Abbas menyebut Paus Fransiskus sebagai teman setia bagi rakyat Palestina. "Hari ini, kita kehilangan seorang teman setia bagi rakyat Palestina dan hak-hak mereka yang sah," ujar Abbas sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa dan AFP, pada hari Senin 21 April 2025. Ia juga menekankan bahwa Paus Fransiskus telah mengakui negara Palestina dan mengizinkan pengibaran bendera Palestina di Vatikan.

Dukungan Vatikan terhadap solusi dua negara bagi Palestina telah berlangsung lama, bahkan sebelum Paus Fransiskus menjabat. Vatikan secara resmi mengakui Negara Palestina pada Februari 2013. Namun, retorika Fransiskus yang memimpin Gereja Katolik Roma sejak 2013 dinilai jauh lebih tegas dibandingkan para pendahulunya.

Selama 16 bulan terakhir sebelum wafat, Fransiskus menjadi salah satu suara paling lantang dalam menyerukan gencatan senjata atas serangan militer Israel di Jalur Gaza, yang sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 51.200 jiwa, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

"Beliau sangat konsisten menyerukan penghentian kekerasan dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza," kata Dr. Jordan Denari Duffner, pakar hubungan antaragama dari AS dan penulis buku tentang dialog Katolik-Islam.

Fransiskus kerap menegaskan bahwa rakyat Palestina memiliki hak atas kesetaraan dan penentuan nasib sendiri. Dalam satu kesempatan, ia bahkan menyebut serangan Israel terhadap gereja Ortodoks Yunani Porphyrius di Gaza—yang menewaskan setidaknya 18 warga sipil Palestina—bukan lagi perang, tetapi terorisme.

“Perang selalu kekalahan. Setiap perang adalah kekalahan!” ujar Fransiskus, menyerukan diakhirinya kekejaman dan dibukanya koridor kemanusiaan bagi warga sipil.

Anggota komunitas Kristen kecil di Gaza mengatakan mereka "patah hati" atas meninggalnya Paus Fransiskus, yang mengkampanyekan perdamaian bagi wilayah kantong dan berbicara kepada mereka melalui telepon setiap malam selama perang.

"Kami kehilangan seorang santo yang mengajarkan kami setiap hari bagaimana menjadi pemberani, bagaimana tetap sabar dan tetap kuat. Kami kehilangan seorang pria yang berjuang setiap hari di segala arah untuk melindungi kawanan kecilnya ini," kata George Antone, 44, kepala komite darurat di Gereja Keluarga Kudus di Gaza, mengutip Reuters.

"Kami sangat sedih atas meninggalnya Paus Fransiskus, tetapi kami tahu bahwa ia meninggalkan sebuah gereja yang peduli pada kami dan yang mengenal kami dengan nama - setiap orang dari kami," kata Antone, merujuk pada umat Kristen di Gaza yang jumlahnya mencapai ratusan. "Dia biasa mengatakan kepada setiap orang: Aku bersamamu, jangan takut."

Fransiskus menelepon untuk terakhir kalinya pada Sabtu (19/4/2025) malam, kata pendeta paroki Keluarga Kudus, Gabriel Romanelli, kepada Layanan Berita Vatikan. "Dia mengatakan berdoa untuk kami, dia memberkati kami, dan dia berterima kasih atas doa-doa kami," kata Romanelli.

Keesokan harinya, dalam pernyataan publik terakhirnya pada Paskah, Fransiskus mengimbau perdamaian di Gaza, dengan meminta pihak-pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata, membebaskan para tawanan dan membantu orang-orang kelaparan yang mendambakan masa depan damai.
Baca Juga
• Bapak Pencak Silat Dunia Eddie Nalapraya Meninggal Dunia, Prabowo: Contoh Patriot dan Pemimpin Pejua
• Hamas Puji Paus Fransiskus, Mahmud Abbas Sebut Sahabat Setia Palestina
• Longsor Tambang Di Gunung Kuda Cirebon, Kementerian ESDM Kirim Tim Khusus Investigasi
• Long Weekend, Contraflow Diberlakukan di Jalan Tol Jagorawi
• Polisi Berlakukan Sistem 'One Way' Lebih Awal di Jalur Puncak ke Jakarta
#Hamas #PausFransiskus #MahmudAbbas #Sahabat #Palestina
BERITA LAINNYA
Infotainment Nikita Mirzani Buka Suara Lolly Ingin Menikah : Anak Saya Cuma Dua!
Infotainment Menikah 2 Tahun Dengan Jessica Iskandar, Vincent Verhag Ungkap Hal Ini
Bisnis Pakar Ekonomi: Sektor Hilirisasi Masih Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi
Kesehatan Wajib Tahu! Tips merawat Bibir Sehat dan Merah Alami
Infotainment Fuji Hampir Batalkan Ulang Tahun, Karena Teringat Mendiang Sang Kakak
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.