Deddy Mizwar, yang juga merupakan teman seangkatan Ray Sahetapy di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1977, mengatakan bahwa pada pertemuan terakhirnya Ray menunjukkan gejala gangguan memori yang cukup parah
Aktor senior Deddy Mizwar mengingat kembali pengalaman terakhirnya menjenguk Ray Sahetapy sebelum sahabatnya meninggal dunia.
Deddy mengungkapkan bahwa pertemuan terakhirnya dengan Ray terjadi sekitar tiga bulan yang lalu di kediaman Ray di Kelapa Gading, Jakarta. Pada saat itu, kondisi Ray sangat memburuk, bahkan ia kesulitan untuk mengenali orang-orang di sekelilingnya.
“Beberapa bulan lalu kami bersama teman-teman mengunjungi rumahnya di Kelapa Gading. Saya juga tidak tahu jika dia sempat dirawat di rumah sakit. Sudah lama menderita, terkena stroke,” ungkap Dedi ketika dijumpai inilah.com di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 3 April 2025.
Deddy Mizwar, yang juga merupakan teman seangkatan Ray Sahetapy di Institut Kesenian Jakarta pada tahun 1977, menambahkan bahwa pada pertemuan terakhir tersebut, Ray menunjukkan gejala gangguan memori yang cukup parah.
“Ketika kami datang ke rumahnya beramai-ramai dengan teman-teman kuliah, dia sudah banyak lupa. Seperti amnesia. Jadi sulit untuk berkomunikasi. Kami hanya bisa berdoa untuknya,” kata Deddy.
Di samping itu, Deddy Mizwar mengenang perjalanan karier panjang Ray Sahetapy di dunia akting. Ia menyebutkan bahwa aktor laga di film The Raid tersebut adalah individu yang serius dan memiliki kontribusi yang besar, baik dalam teater maupun film.
“Om Ray adalah aktor yang sangat serius. Saya telah bermain banyak film bersamanya, ada yang menarik dan ada juga yang kurang bagus. Banyak sekali, dari film komedi hingga yang serius seperti Opera Jakarta,” tuturnya.
Ray Sahetapy juga merupakan salah satu aktor yang memulai kariernya di teater sebelum terjun ke dunia film.
"Perjalanan kariernya panjang. Dari teater ke film, terutama di film Gadis bersama Mbak Dewi Yull. Itu cukup panjang perjalanannya. Saya lebih dulu beberapa tahun, lalu dia menyusul," paparnya.
Terakhir, Deddy Mizwar juga mengenang sang sahabat sebagai teman diskusi yang selalu menyenangkan. Keduanya sering terlibat dalam perbincangan yang mendalam, terkadang mereka sepakat, namun tak jarang pula berbeda pendapat.
"Dia juga enggak ngotot-ngototan kayak gitu. Kan beda pendapat biasa. Ada yang kami sepaham, sepaham. Ada yang kami enggak sepaham. Tapi sebagai teman diskusi ya menarik," katanya.
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.