115 Ribu Warga Suriah Kembali Ke Rumah Sejak Runtuhnya Rezim Assad

Bagikan
03 Januari 2025 | Author : Sussant Susanti
Foto: Dokumentasi UNHCR
Lebih dari 115.000 warga Suriah telah kembali ke tanah air mereka sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Lebih dari 115.000 warga Suriah telah kembali ke tanah air mereka sejak jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR), mereka telah kembali ke rumah sejak 8 Desember 2024 dari berbagai negara termasuk Turki, Yordania, dan Lebanon.

Informasi ini berasal dari serangkaian pernyataan resmi dari negara tuan rumah, komunikasi dengan otoritas imigrasi Suriah, dan pemantauan perbatasan oleh otoritas ini dan mitranya.

Setelah hampir 25 tahun menjadi pemimpin Suriah, Bashar al-Assad melarikan diri ke Rusia setelah pemberontak merebut ibu kota, Damaskus, pada tanggal 8 Desember, dan menguasai Partai Baath yang telah berkuasa sejak tahun 1963. Hal ini mengakhiri dominasi.

Perubahan itu terjadi setelah para pejuang Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dengan cepat merebut kota-kota penting Suriah dalam serangan yang berlangsung kurang dari dua pekan.

Lebih dari Separuh Anak-anak Suriah tidak Bersekolah
Sementara itu, lebih dari setengah anak usia sekolah atau sekitar 3,7 juta anak kehilangan pendidikan setelah hampir 14 tahun perang saudara.

Perang saudara yang berkepanjangan di Suriah telah menimbulkan dampak yang menghancurkan pada sistem pendidikan negara tersebut.

Mayoritas anak-anak Suriah juga membutuhkan bantuan kemanusiaan secepatnya termasuk makanan, dengan setidaknya setengah dari mereka membutuhkan bantuan psikologis untuk mengatasi trauma perang.

"Sekitar 3,7 juta anak putus sekolah dan mereka memerlukan tindakan segera untuk kembali bersekolah," kata Rasha Muhrez, direktur lembaga amal untuk Suriah, kepada AFP dalam sebuah wawancara dari ibu kota Damaskus. Ia menambahkan, "Ini lebih dari separuh anak-anak di usia sekolah."

Perang, yang dimulai pada 2011 setelah tindakan keras brutal Assad terhadap pengunjuk rasa antipemerintah, telah menghancurkan ekonomi dan infrastruktur publik Suriah yang menyebabkan banyak anak rentan.

Anak-anak kehilangan hak-hak dasar mereka, termasuk akses terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, perlindungan, dan tempat berteduh, akibat perang saudara, bencana alam, dan krisis ekonomi.

Perang Suriah meningkat pesat sejak 2011 menjadi konflik sipil besar yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi. Lebih dari seperempat warga Suriah sekarang hidup dalam kemiskinan ekstrem menurut Bank Dunia, dengan gempa bumi mematikan pada Februari 2023 menambah lebih banyak kesengsaraan.
Baca Juga
• Rakyat Jepang Berduka, Seorang Putri Kekaisaran Wafat
• Netanyahu Respons Gencatan Senjata Yang Masif, Ia Singgung Islam Gaza Harus Diubah
• Israel Siap Lakukan Serangan Kembali, Begini Kondisi Terkini
• Spanyol Resmi Akui Negara Palestina, Ungkap Keputusan Bersejarah
• Waw! Sutradara The Nun 2 Sempat Terpikir Jadikan Pastor Burke Sebagai Zombie
#UNHCR #Warga #Suriah #Rezim #Assad #luarnegeri
26 Desember 2024
5.000 Karyawan Starbucks Mogok Kerja Di Hari Natal
29 Juni 2024
Jaga Kesehatan Masyarakat, Singapura Lakukan Program Pemusnahan Merpati
30 Agustus 2023
Rusia "mengorbankan" tentara paling elit, Putin mulai panik?
24 Juni 2024
Sebut 'Sepuluh Perintah Tuhan' , Trump Ingin Terlihat Religius Jelang Debat Perdana
03 September 2023
Fokus Pada Kebahagiaan Diri, Selena Gomez Nikmati Masa-masa Jomblo
08 September 2023
Heboh! Ini Perkiraan kesuksesan Serta Pendapatan Film The Nun 2 terungka
BERITA LAINNYA
Kesehatan Wajib Tahu, Penyebab Seseorang Rentan Kena DBD
Politik Prabowo Pastikan HUT RI 2025 akan Digelar Kembali di IKN
Luar Negeri Mimpi Buruk Israel Dihentikan Hamas dan Hizbullah, Situasinya Mengerikan!
Politik Cawapres Ini Disebut Bikin Prabowo 'Auto Menang' Pilpres, Wah Siapa?
Hiburan Suho EXO Main Drama Crown Prince Is Gone, Ini Perannya
Ide Times adalah Portal Media Online yang menyajikan Berita Terkini dan Terbaru seputar Informasi, News Update, Politik, Ekonomi, Humaniora dan Gaya Hidup.